[PART 46]

1.2K 85 1
                                        

Istirahat masih 20 menit lagi, tapi Putri sudah lebih dulu duduk dikantin karena dikelasnya tadi ada ulangan dan Putri lebih dulu selesai dibanding teman-teman sekelasnya dan Putri juga sudah boleh diizinkan untuk beristirahat duluan, dengan senang hati Putri keluar kelasnya yamg menurutnya sangat pengap sekali.

Putri meneguk air es yang sudah ia pesan dan ia mengedarkan pandangannya keseluruh kantin, ternyata cuma hanya ada Putri sendiri yang ada dikantin, suasana sekolah masih sepi hanya ada beberapa anak yang lewat lalu lalang mungkin itu anak-anak yang kelasnya tidak ada guru.

Tiba-tiba ada sebuah tangan merampas es yang ada ditangan Putri, Putri sempat kaget dan ia menoleh orang itu menatap Putri kesal dan sudah duduk disamping Putri. Ck Putri bedecak sebal dan ia sedikit menggeserkan kursinya menjauh dari orang itu.

"Kembalikan gak minum gue Ridho!" ucap Putri menatap Ridho kesal. Akhir-akhir ini Ridho selalu datang tiba-tiba dihadapan Putri.

"Gak! Lo masih sakit kenapa minum es?" balas Ridho dengan santainya ia minum es Putri itu hingga hampir habis.

Putri menatap Ridho geram, kenapa anak itu jadi tidak sopan.

"Gak sopan lo" Putri menatap Ridho geram.

"Sama kan kayak lo? Dulu lo pernah langsung nyelonong minum capuccino gue dicafe" Putri berdecak sebal dan memalingkan wajahnya, jadi Ridho mau balas dendam, shiitt sial.

"Biar pun lo lagi sakit atau gak, tetap gue gak izinin lo minum es" dengan cepat Putri menoleh ke Ridho dan mengerutkan dahinya seolah-olah bertanya kenapa.

"Karena gak baik buat pernafasan lo.. gue gak mau aja sesak nafas lo kambuh lagi gue mau lo sehat" ucap Ridho menatap Putri dalam.

DEG

Secara tidak langsung Ridho memberikan perhatiannya pada Ridho.. Itu beneran Ridho kan yang ngomong? Kenapa Ridho begitu peduli sekarang? Padahal dulu anak itu sangat acuh dan cuek dengan apa pun yang Putri lakukan. Gak Putri gak boleh kegeeran Ridho memang selalu memuji dan perhatian pada dia akhir-akhir ini, tapi setelah itu Ridho selalu menjatuhkan Putri dengan kata-kata yang tak ingin Putri dengar.

"Gak usah sok perhatian, gue gak butuh perhatian KW lo" Ridho menahan tawanya perhatian KW? Ada-ada saja Putri ini.

"Gue tau lo perhatian sama gue cuma karena penyakit sialan ini kan, karna lo kasihan sama gue, cih gue gak perlu dikasihanin" Putri menatap Ridho tajam dengan tampang datarnya bahkan sangat datar.

"Gue gak pernah mikir kayak gitu yaa, gue serius ngomong kayak tadi bukan karena kasihan atau apa tapi gue tulus bilang sama lo gue gak mau lo kenapa-kenapa karena gue........" Ridhp mengehentikan ucapannya.

Putri mengerutkan dahinya menunggu kelanjutan ucapan Ridho.

"Bilang sekarang Dho, bilang karna gue sayang dan cinta sama lo. Ayo Dho bilang kayak gitu sama gue" batin Putri berharap Ridho akan berbicara seperti itu.

"Karena gue apa?" tanya Putri penasaran namun dengan nada datarnya agar Ridho tak curiga kalau Putri sedang penasaran.

"Karna gue....." Ridho menggantungkan kata-katanya lagi sembari menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Karna gue gak mau lo masuk rumah sakit lagi" ucap Ridho cepat.

Putri menatap Ridho kesal dan geram bukan itu yang Putri mau jawaban dari Ridho. Ridho berbicara tak sesuai harapan Putri. Putri membuat Putri makin kesal.

"Gak usah sok peduli kemarin-kemarin kemana aja lo disaat gue minta perhatian lo"

Ridho hanya bisa diam ia tak bisa menjawab pertanyaan Putri yang ini, ntah lah dulu ia emang acuh dan cuek pada Putri tapi kenapa sekarang jadi Ridho yang mengejar-ngejar Putri dan sering memberi perhatian pada Putri.

"Kenapa diem, gak bisa jawab kan lo? Gue kasih tau jawabannya karna lo emang gak pernah cinta sama gue dan peduli sama gue" ucap Putri penuh penekanan.

"Tapi sekarang gue gak mau nyia-nyiain lo lagi" balas Ridho menatap Putri dengan tatapan susah diartikan.

Jantung Putri makin berdetak cepat dan badannya sedikit menegang apa maksud ucapan Ridho barusan? Tidak mau menyia-nyiakan? Jadi... jadi... jadi? Apa Ridho udah mulai ada rasa buat Putri? Ntahlah, Putri masih bingung dengan ucapan Ridho itu, namun ada sedikit rasa lega dan senang mendengar ucapan Ridho barusan.

"Gak gue gak mau dengar omongan busuk lo lagi" ucap Putri tajam Ridho masih menatap Putri, kenapa Putri jadi susah untuk digapai.

"Mending lo pergi sana, masih banyak bangku yang kosong, lagian ngapain coba cowok rajin kayak lo udah dikantin sebelum jam istirahat" Putri menatap Ridho sinis.

"Kelas gue gak ada guru" balas Ridho.

"Tadi gue habis dari toilet terus gak sengaja liat lo disini gue yaa samperin deh" lanjut Ridho.

"Gak nanya" balas Putri penuh penekanan. Ridho hanya bisa menghembus nafasnya kasar.

Bel istirahat pun berbunyi, murid-murid pada menyerbu kantin karena perut mereka sudah berdemo hahaha.. Putri yang jengah melihat keramaian dikantin, ia memutuskan untuk pergi dan meninggalkan Ridho sendirian.

"Mau kemana lo?" tanya Ridho menahan pergelangan tangan Putri.

"Bukan urusan lo" Putri menepis tangan Ridho dan akhirnya terlepas. Ridho hanya bisa menatap kepergian Putri nanar.

"Kak Ridho" Ridho mendongakan kepalanya lalu tersenyum melihat Rara yang memanggilnya.

"Kak aku minta maaf dengan semua yang udah terjadi, sumpah ya kak aku gak enak banget sama Putri"

"Udah gapapa kok" balas Ridho.

"Aku janji aku bakalan bantu kakak minta maaf sama Putri sekalian aku juga mau minta maaf sama Putri" ucap Rara merasa bersalah.

"Muka kakak kenapa?" tanya Rara panik.

"Gak kenapa-kenapa" ucap Ridho datar. Rara mengerutkan dahinya, kenapa Ridho jadi bicara datar.

"Apa ini ada hubungannya sama Putri kak?" tanya Rara menunduk.

"Udah jangan dibahas gak kenapa-kenapa juga"

"Kalau gitu aku obatin ya kak sebagai tanda maaf aku sama sepupu aku" ucap Rara.

"Gak usah, kakak bisa obtin sendiri" tolak Ridho.

"Kak aku mohon sekali ini aja aku bantu kakak yaa" Ridho hanya menatap Rara singkat lalu mengangguk.

Rara mengajak Ridho duduk ditaman, saat mereka sedang berjalan beriringan Ridho dan Rara pun berpapasan bertemu dengan papi Putri.

"Om Beniqno" Ridhp mencium punggung tangan papi Putri dan diikuti Rars juga. Papi Putri hanya tersenyum melihat mereka lalu menatap mereka satu persatu, siapa gadis yang bersama Ridho itu? Apa gadis itu yang Fildan bilang lagi dekat sama Ridho?

"Ridho wajah kamu kenapa?" tanya om Beniqno.

"Gak kenapa kenapa kok om" ucap Ridho, mana mungkin Ridho bilang kalau ini adalah hasil karya Fildan.

Om Beniqno mengangguk-angguk, namun masih menatap keduanya satu persatu, om Beniqno masih bertanya- tanya kira-kira siapa gadis yang disamping Ridho itu? Kenapa papi Putri jadi kepo yaaa hahaha..

"Oh ini Rara om teman sekelas Putro" ucap Ridho seolah-olah tau pikiran om Beniqno. Rara hanya tersenyum pada om Beniqno.

Saat mendengar namanya Rara, om Beniqno baru ingat ternyata itu emang cewek yang dekat dengan Ridho, dan Fildan juga pernah menyebutkan nama gadis itu. Jadi ini saingan Putri, batin om Beniqno.

"Cantik kok Dho, Rara emang pantes buat kamu dan nanti om bilangin sama Putri supaya dia gak gangguin hubungan kalian lagi yaa" ucap om Beniqno tersenyum.
















♥ ♥ ♥
#Boompart

Ridho, I Love You! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang