Sembari menunggu guru didepan mengecek dan mengoreksi tugas laporan dikelas Ridho, Ridho dan yang lainnya sedikit ribut dan berbincang-bincang dengan obrolan mereka masing-masing.
"Selesai juga tugas lo Dho?" tanya Fildan.
"Iya dong Ridho gitu loh" ucap Ridho bergaya sombong.
"Semalem lo dicaffe kan sama Putri?" tanya Fildan, Ridho menatap Fildan lalu mengangguk pelan.
"Bego lo dipelihara kenapa lo biarin dia pulang jam segitu" Fildan menatap Ridho kesal.
Ridho terdiam apakah dia harus bilang pada Fildan kalau yang mengerjakan tugasnya itu adalah adiknya sendiri makanya Putri pulang malam.
"Semalam Putri bilang apa sama lo?" tanya Ridho.
"Dia bilang nemanin lo ngerjain tugas" Ridho mengangguk paham, ternyata Putri tak bilang kalau yang mengerjakan semuanya adalah Putri sendiri dan Ridho malah tidur menunggunya.
"Ridho," panggil guru itu Ridho dan Fildan pun menoleh.
"Iya bu" ucap Ridho was-was.
"Ini bener kamu yang buat laporan?" tanya guru itu, Ridho mengangguk kikuk ia takut tugasnya itu salah dan otomatis ia harus ngulang lagi sampai benar.
"Laporan kamu sangat rapi dan benar Ridho"
Mata Ridho membulat benarkah? Rapi? Benar? Ridho masih tak percaya padahal yang mengerjakan itu adalah Putri adik kelasnya. Putri benar-benar sangat jenius.
"Kok lo kaget gitu sih Dho harusnya lo senang" ucap Fildan menyenggol lengan Ridho membuat Ridho kaget.
"Gue masih gak percaya aja tugas gue benar padahal yang ngerjainnya Putri" ucap Ridho membuat Fildan kaget, beberapa detik kemudian Ridho kaget akan ucapannya barusan dan langsung menutup mulutnya.
"Maksud lo Putri yang ngerjain ini semua? Kok bisa? Gue gak mau tau sekarang juga lo harus cerita" desak Fildan.
"Iya semalam gue bener-bener gak fokus ngerjain ni tugas, tiba-tiba aja Putri dateng terus duduk disamping gue dan dia liat tugas gue belum selesai terus dia yang bantuin gue, kebetulan gue ngantuk banget yaudah gue tinggal dia tidur jadi dia sendiri yang ngerjainnya" jelas Ridho panjang lebar, Fildan membulatkan matanya kaget.
"Kok lo mau mau aja sih Dho?"
"Gue udah tolak kali, tapi lo tau sendiri Putri keras kepala mana dia bilang gue ni begok lagi, yang ada diotak gue cuma Rara, adik lo bilang gitu kebangetan gak sih"
"Bukan emang benar diotak lo emang cuma Rara"
"Yaa gak gitu juga kali" Ridho memutar bola matanya malas.
"Tapi Putri bener-bener jenius Fil, gue aja gak nyangka dia bisa ngerjain tugas laporan gue dengan bener, mana rapi pula"
"Ya itulah kelebihan dia Dho, gue salut deh sama Putri adik tercinta gue, dia ju...."
"Fildan" ucapan Fildan terhenti karena ia dipanggil gurunya.
"Iya bu" ucap Fildan.
"Laporan kamu gimana sih kok gak rapi gini, isi didalamnya masih banyak kata-kata yang salah ini kamu perbaiki lagi" ucap guru itu. Fildan kaget menurutnya tugasnya itu sudah sangat rapi dan sangat benar.
"Tidak hanya Fildan kalian semua harus mengulang, tidak ada laporan kalian yang rapi dan benar sama sekali kecuali Ridho, kalian contoh Ridho laporannya sangat rapi dan benar" ucap guru itu.
Semua anak mendengus kesal namun tidak dengan Ridho ia terkejut semua temannya dikelas mengulang? Dan Ridho tidak? Ridho akui Putri memang jenius, kalau bukan Putr yang mengerjakan tugasnya udah pasti Ridho akan ikut mengulang juga seperti teman sekelasnya.
"Gue gak terima masa lo enak-enakan sedangkan gue harus ngulang, ini gak adil" ucap Fildan kesal, Ridho malah terkekeh mengejek Fildan.
"Derita lo ada untungnya juga gue bisa disukai sama adek lo buktinya dia mau ngelakuin aja buat gue" ucap Ridho sombong, Fildan menatap Ridho kesal.
"Jadi maksud lo, lo mau manfaatin Putri gitu?"
"Ehh gak gitu juga, gue gak minta tapi Putri sendiri yang mau, yaudah rezeki emang gak kemana" balas Ridho memeletkan lidahnya ke Fildan membuat Fildan bertanduk dua haha.
****
"Ridhooo" panggil Putri, Ridho pun menoleh dengan menentang tasnya kesamping.
"Apaan gue mau pulang" ucap Ridho datar, Putri melipat tangannya didada dan memutar bola matanya jengah.
"Gak berterima kasih banget sih lo gue udah capek-capek ngerjain tugas lo semalam terus lo masih aja cuek sama gue" Ridho menyipitkan matanya menatap Putri.
"Lo gak ikhlas? Kan gue gak minta. Lo sendiri yang mau ngerjain tu tugas gue"
Putri menatap Ridho kesal, kenapa susah sekali membuat hati Ridho luluh, apa harus Putri berpura-pura sakit lagi agar Ridho khawatir. Shiitt cara yang membosankan.
"Gue pengen ngajakin lo kesuatu tempat kali ini lo harus nurut titik" ucap Putri menatap Ridho tajam, Ridhp berdecak sebal, tapi gapapa deh lagian Ridho sedang malas pulang kerumah dulu.
"Iya" balas Ridho datar dan berjalan duluan.
Putri tersenyum dan mengejar Ridho menyamai langkahnya. Ridho mengambil motornya diparkiran dan Putri menunggunya didepan gerbang karena Ridho menyuruhnya menunggu disitu.
"Naik" ucap Ridho sudah berada didepan Putri dengan motornya.
Putri pun menaiki motor Ridho dengan tersenyum dan melingkarkan tangannya diperut Ridho. Ridho menatap tangan Putri yang sudah melingkar indah dipinggangnya, kenapa hatinya begitu menghangat dan ada sedikit debaran yang tak biasa dijantungnya. Apa dirinya punya penyakit jantung pikir Ridho.
Sepanjang jalan mereka sama sekali tak ada yang membuka suara atau pun obrolan, Ridho membuka suara hanya menanyakan dimana tempat yang Putri maksud tadi dan setelah Putri memberitahunya mereka kembali diam hingga akhirnya mereka sampai.
Ridho mengerutkan dahinya menatap gedung didepannya, ia bertanya-tanya kenapa Putri mengajaknya ke sebuah gedung besar?.
•••••
👇Klik bintangnya⭐

KAMU SEDANG MEMBACA
Ridho, I Love You! [END]
RomanceRidho, gue suka sama lo, gue sayang sama lo, gue cinta sama lo. Lo mau gak jadi pacar gue? -Aurora Putri Beniqno Gue gak suka sama lo, dasar cewek gila! -Ridho Akmaliki --- Bagaimana hubungan mereka selanjutnya, akankah Ridho mencintai Putri seper...