Ridho mematung saat melihat keadaan Putri sekarang Putri dipenuhi alat infus dan oksigen, saat ini jantung Ridho naik turun betapa kasihannya ia melihat Putri sekarang, ia benar-benar tak tega kalau bisa ia ingin menukarkan posisi Putri sekarang.
"Pas lo pulang dari rumah gue waktu itu malemnya penyakit Putri kambuh" kini Fildan mulai bercerita, lebih baik Ridho tau penyakit Putri sekarang.
"Dia punya penyakit sesak Dho, sekarang paru-parunya udah bocor"
DEG
Dengan cepat Ridho menatap Fildan. Jadi selama ini paru-paru Putri bocor, pantesan aja Putri tidak boleh kecapekan.
"Dan udah tiga hari ini dia belum sadarkan diri, mungkin dengan kedatangan lo dia bisa bangun" lirih Fildan menatap Putri nanar.
Ridho mendekatkan dirinya pada Putri, ditatapnya wajah pucat Putri itu rasanya ia ingin menangis sekarang, "Put bangun dong" lirih Ridho mengelus tangan Putri.
"Lo gak kangen apa sama gue, Fildan mama dan papi lo? Disini mereka semua kangen sama lo, cepat bangun dong" kini suara Ridho mulai serak.
Ridho mencium kening Putri lama hingga dari sudut mata Putri mengeluarkan air mata.
Semua yang ada diruangan Putri begitu sedih melihat Ridho, mereka terharu sepertinya Ridho merasa terpuruk dengan keadaan Putri. Mama Lisa menangis dipelukan papi Beniqno, ia terharu juga melihat Ridho berbicara pada Putri, ia begitu sedih dengan keadaan anak tirinya yang begitu ia sayangi sedang sakit.
Kini Fildan dan Ridho sedang berada diluar ruangan Putri karna Ridho tidak tega melihat Putri yang ditubuhnya dipenuhi alat infus dan oksigen , "Udah Dho jangan sedih lagi" ucap Fildan tiba-tiba.
"Fil, apa penyakit Putri bisa disembuhkan?" lirih Ridho.
"Bisa kok lo tenang aja" ucap Fildan berusaha tersenyum.
"Ternyata seorang Ridho bisa nangis juga ya" ucap Fildan terkekeh kecil.
"Apaan sih lo" Ridho menyeka air matanya kasar.
"Ini pertama kalinya gue liat lo nangis Dho, sumpah jelek banget"
"Sialan lo" Ridho memukul lengan Fildan pelan kemudian keduanya sama-sama terkekeh.
"Fildan, Ridho Putri udah sadar" ucap mama Lisa tiba-tiba.
Fildan dan Ridho saling pandang dan tersenyum senang kemudian keduanya masuk kedalam ruang Putri lagi.
"Hay Put" sapa Ridho tersenyum namun Putri hanya diam.
"Papi mana ma?" tanya Fildan.
"Lagi keruang dokter sebentar" Fildan pun menganggukkan kepalanya paham.
"Hmm Put mau buah gak? Buah apel aja ya biar gue suapin" ucap Ridho. Putri pun menggelengkan kepalanya tidak mau.
"Gue laper" ucap Putri sangat pelan.
Ridho tersenyum dan mengacak pucuk rambut Putri pelan, "Mau makan apa bubur mau?" tanya Ridho lembut. Putri pun mengangguk kepalanya pelan.
"Biar gue aja yang beli Dho, lo jaga Putri disini" ucap Fildan mendapat anggukan dari Ridho.
"Tante keluar sebentar ya Dho, mau nyusul om dulu, tolong jagain Putri ya, kalau ada apa-apa langsung bilang tante" ucap mama Lisa.
"Iya tan hati-hati" mama Lisa pun mengangguk dan tersenyum sebelum akhirnya ia pergi.
"Cepat sembuh ya" ucap Ridho pelan sambil mencium tangan Putri.
Putri menatap Ridho dengan tatapan susah diartikan ia ingin membuka suaranya namun rasanya ia tak mampu, seluruh badannya masih begitu lemah namun setelah Ridho mencium tangan Putri, Putri tersenyum padanya.
"Gue kangen banget sama lo Put, lo kenapa bisa sampai sakit gini sih" Ridho mengelus rambut Putri dengan kasih sayang.
"Gue sayang sama lo"
DEG
Jantung Putdi berdetak cepat, barusan ia tak salah dengarkan Putri ingin membalas ucapan Ridho itu tapi ia sama sekali tak mampu membuka suaranya, tiba-tiba saja air mata Putri menetes membuat Ridho panik.
"Lo kenapa ada yang sakit ya?" tanya Ridho panik.
Putri menggelengkan kepalanya, dengan sisa tenaga yang ia punya ia menarik tangan Ridho dan memeluk Ridho.
"Dho" bisik Putri sangat pelan.
"Kenapa?"
"Gue ju..ga sa...."
"Dho ini buburnya" ucap Fildan datang tiba-tiba membuat Ridho dan Putri kaget.
Ridho langsung menjauhkan badannya dari Putri, "Ehh sorry gue ganggu ya" ucap Fildan tersenyum simpul.
"Ehh gak kok mana buburnya?" ucap Ridho salah tingkah. Fildan pun memberikan buburnya pada Putri namun Fildan sempat membisikan sesuatu pada Ridho.
"Thanks Dho" bisik Fildan. Ridho mengerutkan dahinya tak mengerti dengan ucapan Fildan itu, thanks? Untuk apa?
"Thanks karna lo Putri bangun" ucap Fildan pelan dan menepuk-nepuk pundak Ridho. Ridho pun tersenyum dan menganggukkan kepalanya.
"Put makan dulu ya" Ridho pun menyuapi Putri pelan-pelan, Fildan hanya bisa tersenyum melihat keduanya ia sangat berterima kasih sekali pada Ridho, berkat Ridho Putr bangun apakah cinta keduanya begitu kuat? Sehingga ada keajaiban datang pada Putri, Fildan bisa melihat keadaan Putri sekarang lebih membaik dari sebelumnya apa itu karna Ridho?
•••••

KAMU SEDANG MEMBACA
Ridho, I Love You! [END]
RomanceRidho, gue suka sama lo, gue sayang sama lo, gue cinta sama lo. Lo mau gak jadi pacar gue? -Aurora Putri Beniqno Gue gak suka sama lo, dasar cewek gila! -Ridho Akmaliki --- Bagaimana hubungan mereka selanjutnya, akankah Ridho mencintai Putri seper...