"Oke karena Putri gak datang-datang juga, setelah kita menunggu lama maka Putri harus digantikan dengan peserta la...."
"Tunggu" ucap Fildan tiba-tiba dan ada Putri disampingnya dengan muka pucat nya. Semua murid dan guru menoleh sambil memasang mimik muka kaget, ternyata Putri datang.
"Kenapa muka lo pucat Put, lo grogi yaa ehh atau jangan-jangan lo takut!" teriak Weni yang membuat semua anak pun tertawa mengejek.
"Weni jaga mulut kamu" tegur salah satu guru. Weni pun terdiam.
"Putri, sekarang kamu bisa ke kelompok kamu dan lomba akan di mulai" Putri pun berjalan ke kelompoknya, mata Putri tak sengaja melihat Ridho, namun dengan cepat Putri mengalihkan lagi pandangan nya, Putri tak mau Ridho melihat mukanya yang pucat.
Acara lomba akhirnya dimulai, regu dhoput tertinggal jauh karna Putri sedari tadi menahan sakit dikepalanya yang membuat ia tak konsen. Putri menatap Fildan yang terus mensupportnya, mata Putri juga beralih disamping Fildan yang ternyata itu Ridho.
"Gue bakalan menangin ini buat lo, Ridho. Dan lo Rara gak akan gue biarin lo dapat mencet bel ini" batin Putri
Putri kembali bersemangat dan kini ia memencet belnya terus menerus hingga kelompok lain kalah cepat dengan kelompok Putri dan jawaban Putri juga benar semua dan akhirnya nilai regunya kini lebih tinggi dibandingkan regu lain.
Setiap pertanyaan yang menjawabnya selalu Putri, Selfi dan Randa hanya diam, mereka juga tak percaya ternyata Putri sangat pintar dan jawabannya benar semua, padahal yang mereka tau Putri terlihat santai dan tak penah belajar, bagaimana bisa Putri bisa menjawab semua pertanyaan itu?
Murid-murid yang menonton lomba ini juga sangat terkejut melihat kepintaran Putri setiap menjawab pertanyaan, bagimana bisa? Mereka bertanya-tanya pada dirinya sendiri. Begitupun Ridho ia tak kalah terkejutnya ternyata anak itu sangatlah jenius, sedangkan Fildan ia tersenyum bangga ia yakin kalau adiknya ini pasti bisa. Dan lomba pun akhirnya usai pemenangnya di menangkan oleh regu dhoput yaitu kelompoknya Putri.
"See gue menangkan? Ridho i'm coming!" teriak Putri senang.
"Ohya gue punya pengumuman buat kalian semua" ucap Putri menatap Weni dan bu Sazkia secara bergantian sambil tersenyum sinis. Weni dan bu Sazkia tampak ketakutan karena mereka sudah menghina kemampuan Putri.
Putri pun menyalakan sebuah rekaman di hp nya, mereka yang mendengar kaget, itu adalah rekaman suara Weni dan bu Sazkia yang akan keluar dari sekolah kalau Putri memenangkan lomba ini, Putri sengaja merekamnya sebagai tanda bukti. Fildan juga kaget dan langsung menghampiri Putri.
"Put ini maksudnya apa?" tanya Fildan.
"Tanya aja sama bu Sazkia dan Weni, mereka sendiri yang cari gara-gara sama aku kak. Mereka meremehkan kemampuan aku dan sekarang lihat aku bisakan, sudah ku buktikan ucapan aku kalau aku bisa menang" ucap Putri sinis.
"Dan buat lo Weni dan bu Sazkia siap-siap kalian berdua akan keluar dari sekolah ini" Weni dan bu Sazkia kaget dan takut. Bu Sazkia pun menghampiri Putri dengan mata sendunya.
"Ibu minta maaf sama kamu Put, maafin ibu sudah meremehkan kemampuan kamu, ternyata ibu salah kamu adalah siswi terpintar, ibu gak mau keluar dari sekolah ini, kalau ibu gak kerja anak ibu mau makan apa, cari kerja sekarang susah Put" Putri memutar bola matanya malas.
"Kalau memang ibu gak mau keluar dari sekolah ini, seharusnya ibu pikir dua kali kalau mau menghina saya" balas Putri. Ibu Sazkia hanya bisa menunduk.
"Oke aku maafin ibu." ucap Putri, akhirnya ibu Sazkia pun tersenyum dan langsung memeluk Putri.
"Gak usah sok meluk saya bu" ucap Putri menjauhkan badannya.
"Putri, gue juga mau minta maaf sama lo," ucap Weni entah sudah sejak kapan air matanya menetes.
"Kenapa, lo takut?" Putri menatap Weni tajam.
"Iya gue takut gue mau sekolah dimana lagi Put, orangtua gue pasti marah kalau gue dikeluarin" balas Weni menunduk.
"Bodo amat." ucap Putri, Weni memegang tangan Putri dengan tatapan memohon.
"Put gue mohon, gue bakalan ngelakuin apa aja buat lo, gue janji" Putri menatap Weni intens.
"Oke gue gak bakalan ngeluarin lo, tapi hasil menang lomba ini lo kasih sama Selfi dan Randa" ucap Putri. Selfi dan Randa kaget bukan main.
"Ta..pi Put, kita kan gak ada jawab apa-apa, semua yang jawabkan lo, jadi lo yang berhak" ucap Randa.
"Gue yang berhak kan? Jadi terserah gue dong, Gue maunya lo berdua yang ambil udah gak usah banyak omong lagi, gue gak suka penolakan" ucap Putri pergi lalu menghampiri Ridho dan Rara.
"Sekarang lo jauhin Ridho untuk selama lamanya." ucap Putri menatap Rara tajam.
"Dan lo Ridho, lo harus nurutin kemauan gue. Gue mau lo jadi pacar gue, mulai dari sekarang!" Ridho menatap Putri tajam.
••••
Duhh kalian maunya Ridho nerima atau enggak ?
👇Klik bintangnya ya⭐

KAMU SEDANG MEMBACA
Ridho, I Love You! [END]
Storie d'amoreRidho, gue suka sama lo, gue sayang sama lo, gue cinta sama lo. Lo mau gak jadi pacar gue? -Aurora Putri Beniqno Gue gak suka sama lo, dasar cewek gila! -Ridho Akmaliki --- Bagaimana hubungan mereka selanjutnya, akankah Ridho mencintai Putri seper...