Ridho menatap langit-langit dikamarnya dengan tangannya ditekuk untuk menyandarkan kepalanya. Ridho memilih balik kerumah setelah mengantarkan Putri pulang tadi, mana mungkin Ridho balik kesekolah dengan basah kuyup. Ridho memejamkan matanya sejenak untuk menenangkan pikirannya, Ridho teringat kata-kata Rara tadi pagi.
Flashback on
"Kakak gak boleh gitu sama Putri, tamparan ini gak sebanding dengan hati dia yang sakit kak"
"Rara, kamu kok bela dia sih liat pipi kamu memar, dia pantas digituin Ra, dia itu manusia setan yang gak punya hati"
"Gak kak, aku yakin Putri itu sebenarnya baik, sekarang aku tanya kak, cewek mana yang gak sakit orang yang dia cintai pelukan sama orang lain? Begitulah Putri kak, aku tau dia pasti sakit hatinya, aku juga perempuan kak aku ngerti"
"Tapi dia itu udah keterlaluan Ra, kakak gak suka sama kelakuan dia kayak tadi"
Braakk..
Ridho dan Rara langsung menoleh, ternyata itu Fildan ia menatap Ridho dengan tajam.
"Ridho! Ini semua gara-gara lo, Putri sekarang nangis gara-gara lo" Fildan menarik kerah baju Ridho kasar.
"Itu salah dia sendiri Fil" ucap Ridho, Fildan menatap Ridho geram, Fildan hampir saja memukul Ridho namun dengan cepat Rara menarik Fildan.
"Kak jangan" lerai Rara, Fildan menatap Rara tajam dan menjauhi dirinya dari Ridho.
"Sekarang lo cari Putri!" ucap Fildan tanpa menatap Ridho, ia menahan emosinya agar tidak memukul Ridho lagi.
"Kak sekarang cari Putri, kasihan dia diluar hujan" ucap Rara menatap Ridho.
"Ridho cuma lo yang bisa cari Putri" ucap Fildan tegas.
Ridho menarik nafasnya, lalu ia mengambil jaketnya dibangku dan berjalan keluar kelas dengan malas.
Flashback off
"Itu salah lo sendiri Put, lo yang buat diri lo sakit" gumam Ridho.
Ting..
Ridho mengambil hpnya dengan malas diatas meja dan ia pun membuka chat yang masuk.
Rara : Kak mulai sekarang jauhin aku. Aku gak mau kakak ikut keluar dari sekolah cuma gara-gara aku, jangan ganggu aku lagi kak karena pacar aku marah!
Ridhk meremas hpnya, ia masih tak percaya kalau Rara mempunyai pacar. Ridho yakin orang yang kemarin itu pasti bukan pacarnya Rara.
Ridho : Gak mungkin, kamu bohongkan? Kakak akan tetap ngejar kamu sama seperti Putri ngejar kakak.
Tak ada balasan lagi dari Rara membuat Ridhk menjambak rambutnya frustasi. Ridho memejamkan matanya sembari menenangkan pikirannya, akhir-akhir ini pikirannya bercampur aduk.
****
Keesokan paginya..
Putri berjalan dengan santai dikaridor sekolahnya ia tau kini sudah terlambat dan itulah kebiasaan Putri tapi ia mau masuk kapan saja tidak ada yang berani memarahinya. Putri baru saja memasuki kelasnya tapi ia mendengar samar-samar seperti ada yang dimarah-marahi dari kelasnya."Kenapa kamu bisa lupa Rara? Padahal ibu tau kamu itu adalah disiplin anaknya" ucap guru itu memarahi Rara.
"Maaf bu saya benar-benar lupa" ucap Rara menunduk.
"Kamu tau kan kalau pelajaran ibu siapa yang tidak mengerjakan pr harus dihukum" Rara mengangguk lemah.
"Sekarang kamu putar lapangan 5 kali" Rara membelakan matanya, lapangan itu kan luas sekali, Rara pikir ia hanya berdiri ditiang bendera atau membersihkan toilet tapi ternyata pikirannya salah.
"Biar saya yang dihukum gantiin Rara" ucap seseorang semua anak melihat dan mereka pun kaget.
"Putri jangan" tolak Rara ia juga kaget dengan ucapan Putri barusan ada angin apa Putri mau melakukan itu.
"Jangan Putri, yang bersalah Rara jadi biar dia saja" ucap guru itu.
"Ibu diam saja ini urusan saya sama Rara, dan lo Ra gue ngelakuin ini karena gue mau minta maaf atas tamparan gue kemarin" ucap Putri datar dan langsung pergi menuju lapangan.
Putri menatap keatas cuaca, tidak terlalu panas dan Putri pun mulai berlari pelan, baru saja satu putaran tapi nafasnya sudah ngos ngosan. Sebenarnya bisa saja Putri bersantai dan tidak berlari capek-capek seperti ini, Putri melakukan ini semua demi papinya yang semalam memintanya minta maaf pada Rara akibat Putri menamparnya, awalnya Putri tak mau tapi papinya selalu memasang wajah sedih dan membuat Putri tak tega.
"Gue kuat kok, harus! Pokoknya gue harus bisa selesaiin ni 5 putaran" ucap Putri ngos-ngosan, badannya pun menjadi panas dingin dan mukanya sudah pucat.
Putri menghentikan larinya dan berjalan gontai, nafasnya kembali sesak kenapa akhir-akhir ini nafas Putri kembali sesak dan juga kenapa menjadi lebih susah bernafas. Putro terus menetralkan nafasnya dengan menarik nafasnya berkali-kali dan ia pun kembali berlari.
2 putaran
3 putaran
Bruukk..
••••
👇Klik bintangnya⭐

KAMU SEDANG MEMBACA
Ridho, I Love You! [END]
RomanceRidho, gue suka sama lo, gue sayang sama lo, gue cinta sama lo. Lo mau gak jadi pacar gue? -Aurora Putri Beniqno Gue gak suka sama lo, dasar cewek gila! -Ridho Akmaliki --- Bagaimana hubungan mereka selanjutnya, akankah Ridho mencintai Putri seper...