Pagi berganti siang, siang berganti malam, malam berganti pagi dan seterusnya. Sudah seminggu Putri pergi, itu membuat Ridho berubah Ridho menjadi pendiam, ia lebih sering melamun dan hidupnya juga kurang semangat, ia merindukan sosok gadis kecil yang biasa mengganggu hidupnya gadis yang sekarang ia cintai.
"Fil gue boleh tinggal sama lo gak?" tanya Ridho dengan lesu.
"Serius? Kemaren aja gue ajak lo gak mau sekarang malah minta, huuh labil" dua hari yang lalu Fildan pernah minta Ridho untuk tinggal dirumahnya saja karena Fildan juga merasa sepi dirumahnya yang besar itu tapi Ridho menolak dengan alasan ia takut kepikiran Putri terus kalau ada dirumah Fildan.
"Gimana boleh gak?"
"Boleh dong boleh banget" jawab Fildan senang.
"Pulang sekolah ni gue ambil baju gue dulu baru kerumah lo"
"Siap bos"
"Fil?" panggil Ridho. Fildan hanya membalas dengan berdehem karena ia sedang sibuk dengan ponselnya.
"Kalau liburan lo pasti ke singapore kan? Gue ikut ya?"
Dengan cepat Fildan menatap Ridho. Fildan kaget bagaimana bisa Ridho tau kalau dirinya liburan nanti ke singapore? Fildan teringat waktu ia menelpon Putri, adiknya itu meminta Fildan untuk jangan memberitahu Ridho kalau seandainya Fildan akan ke singapore karena disana Putri punya firasat kalau Ridho akan ikut maka dari itu Putri menyuruh Fildan jangan bilang Ridho karena ia belum siap untuk bertemu Ridho.
Fildan salut dengan Putr firasatnya begitu kuat pada Ridho. Apa itu karena cinta?."Fil diam aja lo" ucap Ridho mengagetkan.
"Ehh gue belum tau nih Dho ke singapore atau gak" jawab Fildan gelagapan.
"Hmm kalau seandainya lo kesana bilang gue ya, gue pengen banget ketemu Putri" ucap Ridho mendapat anggukan kakuk dari Fildan.
Bel masuk pun berbunyi semua anak kembali masuk kelasnya masing-masing dan kembali mengikuti pelajaran seperti biasa.
Ridho menatap bangku didepan kelasnya, biasanya disana ada Putri sedang duduk memperhatikan dirinya belajar, Ridho benar-benar merindukan sosok gadis kecil itu. Seandainya waktu bisa diputar kembali Ridho tidak gak akan menyia-nyiakan Putri. Kini ia merasa sangat kehilangan.
"Dho please deh jangan ngelamun terus ntar lo dimarahin sama guru didepan" ucap Fildan pelan dan menyenggol lengan Ridho.
Ridho menoleh sebentar pada Fildan lalu ia berusaha tidak melamun lagi dan mendengarkan penjelasan guru didepan.
"Pak saya mau izin ketoilet" ucap Ridho mengangkat tangannya.
"Iya Ridho" jawab sang guru.
Ridho pun keluar kelasnya ia berbohong ingin ketoilet, ia hanya bosan saja didalam kelasnya ia sama sekali tidak bersemangat pikiran mnya masih saja tertuju pada Putri. Ridho melewati kelas Putri, ia melihat bangku yang biasa Putri duduki itu kosong, lagi-lagi ia merindukan gadis kecilnya. Ridho duduk dibangku panjang dekat kelas Putri ia melamun melihat bangku Putri, tiba-tiba saja disana ada Putri sedang tersenyum padanya, Ridho sempat kaget dan mengucek matanya berkali-kali saat ia melihat bangku Putri lagi ternyata kosong? Ternyata ia hanya halusinansi.
"Gue kangen banget sama lo Put" gumam Ridho dan menunduk.
•••••

KAMU SEDANG MEMBACA
Ridho, I Love You! [END]
DragosteRidho, gue suka sama lo, gue sayang sama lo, gue cinta sama lo. Lo mau gak jadi pacar gue? -Aurora Putri Beniqno Gue gak suka sama lo, dasar cewek gila! -Ridho Akmaliki --- Bagaimana hubungan mereka selanjutnya, akankah Ridho mencintai Putri seper...