"Kalian semua kenapa diem aja, buruan masukin nama gue" ucap Putri pada mereka yang terlihat diam.
"Tapi Put, lo harus cari teman dua orang lagi, maksimal 3 orang" ucap salah satu anggota osis.
"Emang harus tiga orang? Gak bisa gue sendiri gitu?" ucap Putri. Mereka semua menggeleng kepalanya.
Putri terdiam siapa yang mau ikut dirinya lomba cerdas cermat sedangkan Putri tak punya teman. Putri mengingat siapa saja teman sekelas nya.
"Masukin nama gue, Selfi dan Randa" ucap Putri datar dan langsung pergi dari hadapan mereka semua.
Putri berjalan buru-buru memasuki kelasnya seperti mencari orang.
Brakk..
"Selfi, Randa!" Putri mengebrak meja tepat didepan mereka berdua membuat mereka kaget.
"A..ada apa Put?" tanya Selfi yany gugup dan langsung menaikan kacamatanya.
"Lo berdua gue masukin ikut anggota gue dicerdas cermat minggu depan" Selfi dan Randa lagi-lagi kaget bukan main.
"Ta..pi Put kita kan gak pinter-pinter amat" ucap Randa pelan.
"Gue gak nyari yang pinter, intinya lo berdua siap-siap aja lomba cerdas cermat sama gue" Selfi dan Randa mengangguk kikuk.
Putri tersenyum simpul, kemudian pergi dari hadapan mereka. Putri tak peduli mereka tak pintar yang lebih penting mereka bisa menemani Putro dilomba nanti. Selfi dan Randa memang anak yang cupu, culun dan pendiam dikelas Putri, mereka juga tak pernah mencari masalah dengan Putri, justru mereka baik pada Putri, pernah Putri tak mengerjakan PR dan mereka berdua lah yang membantunya, padahal Putri tak pernah meminta bantuan.
****
"Put boleh kakak masuk?" tanya Fildan mengetuk pintu kamar Putri.
"Masuk aja kak gak dikunci" ucap Putri dari dalam. Fildan pun masuk dengan membawa beberapa buku di tangannya.
Putri mengerutkan dahinya melihat Fildan membawa beberapa buku di tangannya. Apa Fildan mau belajar dikamar Putri? begitulah pikiran Putri.
"Ini buku kakak dulu, kamu baca-baca aja buat nambah-nambah belajar kamu, biar menang dilomba cerdas cermat nanti" Putri memutar bola matanya jengah.
"Gak perlu kak." tolak prilly
"Put kakak tau kamu punya kelebihan diotak kamu, tapi kamu juga harus asah lagi otak kamu biar lebih mudah mengingat"
"Yaudah taruh dimeja aja" ucap Putri akhirnya. Fildan pun tersenyum.
"Kakak yakin kamu bisa kamu pasti menang" ucap kevin mengacak rambut Putri. Putri hanya tersenyum simpul.
"Kakak taro disini ya, jangan lupa belajar" Putri menganggukkan kepalanya dan Fildan pun pergi dari kamar Putri.
Putri menarik nafasnya panjang, ia hanya memandang buku itu tanpa menyentuhnya, penyakit malasnya kambuh. Putri membuka galeri di hp nya dilihat nya foto Ridho yang ia ambil dari IG Ridho, sudah banyak foto Ridho dihp Putri, tak hanya di hp Putri dilaptop Putri juga ada foto Ridho bahkan wallpapernya laptopnya saja foto Ridho.
"Gue bakalan buat lo jatuh cinta sama gue, Ridho" gumam Putri melihat foto ali dan tersenyum.
Putri memejamkan matanya sejenak, membayangkan bagaimana rasanya bisa dicintai Ridho, pasti sangat bahagia sekali. Pikiran Putri buyar karena ada yang mengetuk pintu kamarnya lagi.
"Masuk." ucap Putri. Ternyata yang mengetuk pintu kamarnya adalah mama Lisa mama tiri Putri.
"Sayang ni mama buatkan kamu susu, kata Fildan kamu mau ikut lomba cerdas cermat ya, jadi mama buatin susu biar kamu lebih mudah mengingat pelajaran" ucap mama Lisa dan tersenyum.
"Gak harus minum susu juga kan tante" balas Putri datar.
"Tapi kata orang, minum susu itu bagus, apalagi buat anak kayak kamu masih muda biar semangatnya nambah" Putri memutar bola matanya malas.
"Mama taruh dimeja ya, jangan lupa diminum setiap harinya, mama akan buatin kamu susu yaa Put" ucap mama Lisa, Putri hanya diam.
Kenapa mama Lisa sangat peduli sama Putri padahal Putri selalu jahat padanya, bahkan tidak pernah sopan didepan nya.
"Kenapa tante peduli sama aku?" tanya Putri datar. Mama Lisa tersenyum dan duduk ditepi ranjang Putri.
"Karena mama sayang sama kamu." Putri hanya diam.
"Sebelum tidur di minum susunya ya.. selamat malam sayang" ucap mama Lisa mencium kening Putri.
Putri memejamkan matanya hatinya terasa hangat, Putri merindukan sosok ibu. Kemudian mama Lisa pun pergi dari kamar Putri.
"Selamat malam juga mama" gumam Putri saat mama Lisa sudah tak ada di kamarnya lagi.
Ntah kenapa tiba-tiba Putri tersenyum dan meminum susu itu sampai habis lalu mengambil salah satu buku dari Fildan dan membacanya.
****
"Put kamu udah bangun belum? ini udah siang loh Putri" ucap Fildan mengetuk pintu kamar Putri berkali-kali, namun yang punya kamar tidak menyahut.
Fildan membuka knop pintu kamar Putri yang ternyata tidak dikunci, Fildan pun masuk ia terkejut melihat Putri yang masih tertidur pulas dengan posisi yang sangat berantakan. Posisi tidur Putri kepalanya dikaki dan buku-buku berantakan dikasurnya.
Namun Fildan tersenyum senang sepertinya Putri semalam belajar dan bergadang hingga kesiangan, sedikit demi sedikit sikap Putri ada kemajuan, padahal Putri sangatlah pemalas menyentuh buku saja mungkin tidak pernah tapi bagaimana ia bisa pintar? Ntah lah.
"Hey Putri sayang ini udah siang loh" Fildan membangunkan Putri.
"Hmmm masih ngantuk kak" ucap Putri parau dan menutupi wajahnya dengan bantal.
"Nanti kamu telat sayang" Putri membuka matanya dan menatap Fildan.
"Kakak aku telat juga gapapa kan, siapa juga yang berani marah" balas Putri kembali memeluk gulingnya.
"Yaudah deh terserah kamu kakak berangkat duluan ya jangan terlalu siang berangkat nya" Putri hanya membalasnya dengan berdehem.
Setelah Fildan sudah pergi dari kamar Putri, Putri pun membuka matanya sebelah melihat apakah kakak nya sudah tidak ada dan ternyata Fildan sudah keluar dari tadi.
Putri bangun dan cepat-cepat pergi ke kamar mandi dan langsung memakai seragamnya. Setelah semuanya siap, Putri turun kebawah dengan terburu-buru, Putri melihat ada susu dimeja makannya dan langsung meminum nya dengan buru-buru.
"Sayang pelan-pelan dong" ucap mama Lisa.
"Putri buru-buru ma Putri berangkat" ucap Putri tak sadar dengan ucapan nya barusan memanggil mama tirinya sedang sebutan 'ma' alias mama.
Mama Lisa tersenyum senang apa ia tak salah dengar Putri tadi menyebut dirinya dengan sebutan mama ada rasa bahagia dihatinya.
Putri mengebut dengan mobil nya ia tak peduli dengan orang-orang yang memarahinya akibat kebutannya itu, akhirnya Putri pun sampai didepan rumah seseorang. Putri pun turun dan menunggu orang itu didepan mobil nya. 10 menit sudah Putri menunggunya tapi orang yang ditunggu tak muncul-muncul juga.
Putri melihat ada wanita paruh baya keluar dari rumah itu sambil membawa keranjang. Penampilan nya seperti pembantu.
"Hmm bi Ridho nya ada gak?" tanya Putri pada pembantu itu.
"Den Ridho nya sudah berangkat sekolah dari tadi non, non siapa ya?" ucap pembantu itu.
Ya, Putri buru-buru karena ia ingin berangkat bersama Ridho, namun sayangnya Ridho sudah dari tadi berangkat, Putri kalah cepat. Putri menggeram didalam hatinya, seharusnya tadi ia lebih awal menjemput Ridho.
"Oh iya bi saya Putri teman nya.. kalau gitu Putri pamit bi" ucap Putri memasuki mobil nya.
"Cantik ya, non Putri siapanya den Ridho ya kok bibi jadi kepo sih" ucap pembantu Ridho terkekeh sendiri.
••••
Next??

KAMU SEDANG MEMBACA
Ridho, I Love You! [END]
عاطفيةRidho, gue suka sama lo, gue sayang sama lo, gue cinta sama lo. Lo mau gak jadi pacar gue? -Aurora Putri Beniqno Gue gak suka sama lo, dasar cewek gila! -Ridho Akmaliki --- Bagaimana hubungan mereka selanjutnya, akankah Ridho mencintai Putri seper...