Fildan dan mama Lisa berlari terburu buru dikaridor rumah sakit. Tadi Ridho sudah menelpon Fildan bahwa Putri pingsan dan sudah dibawa ke rumah sakit.
"Ridho, Putri kenapa?" tanya Fildan panik.
"Gue juga gak tau tiba-tiba dia pingsan, dokter lagi didalam" ucap Ridho.
Clekk..
Pintu ruangan kamar Putri terbuka ternyata dokter yang memeriksa Putri keluar.
"Gimana keadaan anak saya dok?" tanya mama Lisa. Dokter itu tersenyum.
"Tidak apa-apa, Putri cuma kecapekan, apa dia selalu bergadang setiap malamnya?" mama Lisa menggeleng tidak tahu.
"Putri butuh istirahat dia hanya kurang tidur saja, saya permisi" ucap dokter itu.
"Ini semua gara-gara lo Dho" ucap Fildan menatap tajam Ridho.
"Kok lo nyalahin gue sih?!" Ridho tak terima.
"Lo tau gak Putri itu begadang setiap malam karena dia belajar dia ingin menangin lomba ini cuma karena lo!" ucap Fildan geram. Ridho terdiam apakah Putri benar belajar dan begadang hanya karena demi dirinya?
Ya, Fildan selalu mengintip Putri diam-diam setiap malam, Fildan awalanya tak percaya Putri setiap malamnya selalu belajar hingga larut malam, Fildam baru sadar Putri lakuin ini semua demi Ridho.
"Fildan sudah-sudah ini rumah sakit" mama Lisa menenangkan.
"Kak Fildan maafin Rara ya" ucap Rara membuka suara yang sedari tadi hanya diam. Fildan hanya tersenyum kikuk.
Mereka semua pun memasuki ruangan Putri, ternyata Putri sudah bangun dari tadi, namun ia sedang melamun hingga ia tak sadar kalau mereka semua sudah masuk keruangan Putri.
"Sayang kamu sudah sadar, alhamdulilah" ucap mama Lisa tersenyum, lamunan Putri pun buyar dan menoleh.
Putri menatapi mereka satu persatu dengan tatapan datarnya, namun mata Putri terhenti dimata Ridho, mereka saling bertatapan Putri pun melempar tatapan tajam pada Ridho, namun tidak dengan Ridho ia menatap Putri sendu.
"Ngapain lo disini?!" tanya Putri ketus.
"Lo seharusnya berterima kasih sama gue, karena gue yang udah gendong lo ke rumah sakit ini" balas Ridho tak kalah ketusnya. Putri terdiam, benarkah Ridho yang menggedongnya? Ada rasa bahagia dihati Putri.
"Makasih" balas Putri datar.
"Yang ikhlas dong" ucap Ridho.
"Lo juga ngapain ada di sini" ucap Putri yang baru menyadari ada Rara.
"Dia juga yang bantu gue bawa lo kesini" ceketuk Ridho.
"Gue gak nanya sama lo ya" ucap Putri menunjuk Ridho. Hati Putri geram, Putri kira Ridym membawanya kerumah sakit ini sendiri, tapi ternyata ada Rara juga yang menemani.
"Putri udah kamu baru sadar jangan marah-marah dong" ucap Fildan menenangkan.
Putri memutar bola matanya malas. Dan semuanya pun diam tak ada sepatah kata pun yang terlontar, mereka sibuk dengan pikirannya masing-masing.
"Gue cuma mau Rara nepatin janjinya" setelah lama mereka berdiam akhirnya Putri membuka suara.
Rara yang menunduk langsung mendongakkan kepalanya menatap Putri dan tersenyum.
"Iya Put aku akan jauhin kak Ridho. Cepat sembuh ya aku pulang dulu" ucap Rara memegang bahu Putri, dengan cepat Putri menepisnya dan akhirnya Rara pun pergi dari ruangan Putri.
"Rara!" panggil Ridho mengejar Rara.
"RIDHOOO!" pekik Putri dengan suara melarang agar Ridho tak mengejar Rara.
"Awww" rintih Putri memegang kepalanya. Ridho langsung menghentikan langkahnya melihat Putri, lalu kembali menghampiri Putri lagi.
"Kamu gapapa kan sayang, mana yang sakit" tanya mama Lisa panik.
"Gak usah peduli sama aku tante" ucap Putri datar.
"Ma maafin Putri ya, biar Fildan aja yang nenangin Putri" ucap Fildan, mama Lisa mengangguk lesu.
Ridho menatap mereka bingung, kenapa Putri memanggil mamanya dengan sebutan tante? Ridho tau itu adalah mama tiri Putri, tapi Ridho tak pernah tau apa yang terjadi didalam keluarga mereka, Fildan juga tak ada menceritakan apa-apa pada Ridho.
"Kak laper," rengek Putri, Fildan terkekeh ini yang dirindukan Fildan pada Putri, manjanya Putri yang sangat menggemaskan.
"Tapi maunya disuapin Ridho" Putri mengerjap-ngerjapkan matanya menatap Ridho. Ridho hanya memutar bola matanya malas.
"Suapin Putri ya Dho, lo gak kasian apa sama adek gue lagi sakit gini" bisik Fildan. Ridho menarik nafasnya panjang dan mengambil makanan dimeja dengan kasar.
"Buka mulut lo" ucap Ridho ketus. Putri pun membuka mulutnya dan Ridhp memasuki makanan kemulut Putri dengan kasar membuat Putri tersedak.
"Ridho pelan-pelan dong" ucap Fildan memberi air minum kepada Putri.
"Kalau lo gak ikhlas gak usah!" ucap Putri batuk-batuk dan merampas makanannya ditangan Ridho dan di berikannya pada Fildan.
"Kakak aja yang suapin aku" ucap Putri pada Fildan.
"Dia mau buat aku mati kali kak" ucap Putri asal sembari menyindir Ridho. Fildan hanya terkekeh mendengar ucapan Putri.
"Kalau kamu mati pasti dia nangis 7 hari 7 malam tuh" balas Fildan dengan candaannya sembari menyuapi Putri.
"Terus kalau aku mati dia juga pasti teriak-terkal histeris dikuburan aku" Putri tertawa sembari membayangkan Ridhl seperti yang di ucapkannya itu.
"Ridho pasti manggil nama seperti ini, Putri.. Putri.. jangan tinggalin aku, aku cinta sama kamu aku gak mau kehilangan kamu" Fildan memperagakan seolah-olah Ridho akan menangis histeris seperti itu. Fildan dan Putri tertawa lepas sembari mengejek Ridho.
Ridho memandang keduanya dengan tatapan kesal, kakak adik ini hanya bisa membuat Ridho sebal melihat tingkah mereka yang mengejeknya. Namun, diam-diam Ridho tersenyum simpul ini pertama kalinya ia melihat Putri tertawa lepas seperti tak ada beban dipikirannya.
Mama Lisa yang hanya diam sedari tadi melihat mereka, ia juga ikut tersenyum ia juga baru pertama kalinya melihat Putri tertawa lepas seperti ini biasanya, hari-hari Putri selalu menampilkan wajah datarnya saja.
Tak terasa makanan Putri juga sudah habis. Fildan dan mama Lisa pamit pulang untuk mengganti baju, Fildan meminta Ridho untuk menemani Putri dirumah sakit, awalnya Ridho tidak mau namun setelah Fildan merayunya terus-menerus dan Ridho pun akhirnya mau.
Setelah mama Lisa dan Fildan pergi, hanya keheningan yang ada diruangan Putri, tak ada satupun yang membuka suara, Putri melirik Ridho yang duduk disofa dan sibuk dengan ponselnya.
"Ridho kita beneran udah pacaran?" ucap Putri, Ridho menghentikan aktivitasnya dan menatap Putri.
"Pacaran? Ya gak lah, kita bisa pacaran nunggu gue nembak lo" ucap Ridho ketus.
"Kalau gitu lo tembak gue sekarang" Ridho kaget, yang benar saja Putri ini menembaknya tidak dengan dasar cinta ya mana Ridho mau.
"Gila lo, gue gak bisa nembak lo karena gue gak cinta sama lo" ucap Ridho menatap tajam Putri.
"Lo tunggu aja gue bakalan buat lo jatuh cinta sama gue" ucap Putri tersenyum sinis.
••••
Minta sarannya dong ini maunya gimana kelanjutannya ?
Koment Yaa!🤗

KAMU SEDANG MEMBACA
Ridho, I Love You! [END]
RomanceRidho, gue suka sama lo, gue sayang sama lo, gue cinta sama lo. Lo mau gak jadi pacar gue? -Aurora Putri Beniqno Gue gak suka sama lo, dasar cewek gila! -Ridho Akmaliki --- Bagaimana hubungan mereka selanjutnya, akankah Ridho mencintai Putri seper...