Be Your Partner

Fucking life

"Tidak!! Aku tidak mau!!"

Pagi ini adalah pagi yang sangat menyebalkan untuk eunha. Ya. Cha Eunha. Gadis berumur 19 tahun ini baru saja berteriak-teriak pagi ini. Pasalnya dia dibuat kesal oleh orang tuanya

"Kau tidak akan menyesal, sayang. Dia teman baik mu. Apa kau lupa?? Appa bisa menjamin kau akan menyukainya. Dia anak yang baik"

Seperti itulah kiranya ayah eunha meyakinkan putri cantiknya itu. Tuan Cha Eunso. Sedangkan si putri ini sedang mengacuhkan mukanya untuk tidak melihat muka kedua orang tuanya ini. Muak?? Tentu saja. Eunha tidak menyangka kalau orang tuanya ini bisa berpikiran seperti itu. Maksudnya.. Putri mereka ini masih 19 tahun dan masih duduk di Sekolah Menengah Atas!! Kenapa terlalu cepat untuk menikah?? Eunha masih ingin menikmati masa mudanya. Dan dia akan menikahi pria pilihannya. Jika memang ingin menjodohkan, maka jodohkan abangnya terlebih dahulu. Cha Eunwoo. Dia anak sulungnya, bukan Eunha

"Bagaimana?? Apa kau mau sayang?? Jika kau tidak mau tak apa, eomma dan appa tidak memaksamu"

Kali ini ibu Eunha membuka mulutnya. Nyonya Choi Seona. Menatap Eunha dengan penuh harapan agar putrinya ini mengikuti apa yang Ny.Choi dan Tn.Cha inginkan. Disisi lain, Eunha sedang memutar-mutarkan pikirannya. Eomma dan appa nya sudah sangat banyak memberikan ini-itu kepada Eunha. Apa yang Eunha inginkan selalu dikabulkan. Tapi ingat! Eunha bukan anak yang manja. Eunha sangat ingin menolaknya. Tapi kalimat dari orang tuaku selalu mengabulkan apa yang kumau masih terus saja mengelilingi isi otak Eunha. Bagaimana mungkin dia bisa menolak permintaan orang tuanya ini, sedangkan kalimat itu masih saja berputar didalam kepalanya.

"Baiklah. Aku akan menuruti permintaan kalian"

Dengan helaan nafas yang sangat berat Eunha meng-iyakan. Sontak membuat Tuan Cha dan Nyonya Choi begitu senang mendengar penuturan dari Eunha.

"Terimakasih, sayang. Kami sangat menyayangimu."

Berpelukan. Seperti itulah akhirnya. Eunha hanya tersenyum kecut. Ingin menangis?? Tentu tidak bisa lagi. Eunha sudah meng-iyakan permintaan kedua orang tuanya itu.