8:00 pagi
Di Rumah Sakit ManobanLisa baru saja sampai di rumah sakit mereka untuk hari pertamanya sebagai dokter magang. Dia memarkir mobilnya dan segera masuk ke dalam rumah sakit, di mana pasien pertama yang akan meminta pemeriksaan sudah ada di sana. Dia memegang tas berisi barang-barang penting yang dia butuhkan.
"Oh Hai Lisa!" Ten berlari di sampingnya dan berjalan bersamaan.
"Aku sedang dalam mood yang baik hari ini, jadi tolong jangan merusaknya." Lisa mengerang dan berjalan tergesa-gesa, mencoba menghindari pria menyebalkan itu.
"Aku tidak merusak moodmu, hanya ingin menyapa. Kau tahu kita pernah menjadi teman sekelas sebelumnya,dan kita jarang berbicara. Bahkan kita punya proyek grup, kau selalu saja berpaling." Ten mengeluh sambil memberi isyarat.
Lisa menunjukkan ketidaksetujuannya dengan menggelengkan kepalanya "Kau sudah tahu apa jawabanku." Dia tertawa lalu membuka pintu kantor tempat para dokter berada.
"Ooooh. Selamat pagi Dr. Manoban!" Sapa seorang senior magang bernama Yubin.
“Oh. Selamat Pagi Nona Yubin” Lisa menyapanya kembali.
“Aku bangga karena kau tidak terlambat." Jisoo terkekeh saat tengah sibuk membaca buku sambil menaruh kakinya di atas meja dan menggoyangkan pulpennya.
"Yeah." Lisa mengangkat bahu dan berjalan menuju meja kosong, namun sebelum dia meletakkan tasnya, seseorang di belakangnya memukul meja dengan tangannya. Lisa kaget dan tersentak.
"Ini milikku. Menyingkirlah karena mejamu ada di sisi lain." Somi menunjuk meja di sebelahnya dan meletakkan tas serta bukunya di atas meja.
Lisa menggelengkan kepalanya dan memutar matanya "Seseorang baru saja merusak hariku" bisiknya..
Lisa tidak punya pilihan selain memilih meja di sebelah Somi. Dia meletakkan barang-barangnya di atas meja, seperti tempat pena, buku catatan dan buku yang berhubungan dengan medis. Jas dokternya sudah tergantung di belakang meja mereka. Lisa tersenyum begitu dia menyentuh kain itu.
"Hei Manoban .." Somi memanggilnya.
"Iya?"
"Berapa banyak dari kita yang akan pergi ke kantor Direktur? Atau haruskah kukatakan Ayah mu?" Dia bertanya sambil menatapnya dari belakang.
Lisa berbalik menghadapnya dan melihat arloji, "Aku tidak tahu. Setahuku hanya kita bertiga, kenapa kau bertanya?"
"Tidak ada. Hanya ingin memastikan bahwa aku tidak sendirian denganmu atau ten .. Maksudku kalian berdua agak menyebalkan jadi, terserahlah." Somi memutar matanya dan menggelengkan bahunya sebelum kembali memeriksa arsipnya.
Seseorang menerobos masuk ke dalam "Tuan Choi Siwon dan Nn. Park Bom, kami membutuhkan bantuan." kata seorang Dokter pria sambil mengatur napas.
Keduanya bangkit dari tempat duduk mereka dan mengenakan jas mereka sebelum melangkah ke luar kantor.
"Waah. Aku jadi gugup." Ten menepuk dadanya dan menarik napasnya dalam-dalam.
"Kau akan terbiasa dengan situasi seperti ini Ten," Jisoo terkekeh dan menutup bukunya. Dia melihat Lisa yang ada di belakangnya "Apa kau gugup?"
Lisa memaksakan senyumnya "Sedikit tapi aku baik-baik saja. Itu normal," dia meyakinkan.
Jisoo menganggukkan kepalanya dan menawarkan tos untuk Lisa "Sudah seharusnya. Teman kita akan menertawakanmu jika kau pingsan karena gugup. Taehyung dan Jimin akan pulang besok, hanya mengingatkanmu" Katanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOST (ID) -JENLISA ✔️
Fanfiction"Apakah kau masih milikku?" Dia bertanya "Maafkan aku, tapi aku tidak bahagia lagi" jawabnya dan pergi. Gadis itu telah ditinggalkan dan menangis di bawah guyuran hujan, gemuruh seolah-olah menyesuaikan diri dengan emosi gadis itu. Lisa Manoban, seo...