Chapter 83

7.7K 565 45
                                    

Lisa membetulkan selimut di rumput sementara Jennie memeriksa makanannya apakah enak untuk anak-anak, dia tahu kalau Lisa suka snack jadi mungkin gadis itu membawa snack untuk dirinya sendiri dan bukan untuk anak-anak.

"Kau mempersiapkan banyak," kata Jennie sambil melihat ke dalam keranjang.

"Aku harus," Lisa terkekeh, "Pembantu kami, Lory membantuku memasak ini sebelum aku pergi ke suatu tempat. Aku tidak tahu bahwa memasak itu sulit."

"Apa yang membuatmu mempersiapkan semua ini?" Jennie bertanya dengan bingung sambil mengangkat alisnya. Lisa menggelengkan kepalanya dan tersenyum.

Reign melepas sepatunya sebelum menginjak selimut dan duduk di pangkuan Lisa. Liam mengerutkan kening dan siap berlari ke arah Lisa tapi Jennie menghentikannya.

"Ayo lepas dulu sepatumu supaya Dada tidak lelah mencuci baju." Jennie mengingatkannya.

Liam menghela nafas dan menarik kakinya keluar dari sepatu. "Dada aku ingin bermain," Dia merengek dan memaksakan diri untuk duduk di atas Lisa yang membuat Reign merengek karena merasa kesakitan.

"A-Ah .. Jangan berkelahi," kata Lisa lalu membuat keduanya duduk di pangkuannya. "Kita berada di pemakaman dan jika mereka mendengar tangisan seorang anak, mereka akan bangun dari ruang bawah tanah itu dan akan membawamu. Mau itu terjadi? "

Liam dan Reign menggelengkan kepala mereka.

"Kau akan menyelamatkan kami, kan?" Reign menatap Lisa.

"Rahasia.." Goda Lisa, membuat kedua anak laki-laki itu merengek.

Jennie menggelengkan kepalanya kemudian mengambil kotak berisi sandwich dari dalam keranjang.

"Itu dibuat dengan cinta." Ujar Lisa sambil tersenyum lebar.

Jennie memutar matanya. "Kau mau sandwich? Kelihatannya enak karena banyak sayuran didalamnya." Ujar Jennie.

Reign merangkak ke arahnya. "Mommy, aku mau itu." Jawabnya, Jennie kemudian memberikan setengah sandwich pada Reign dan memakaikan celemek dilehernya.

"Kau membawa celemek Liam?" Tanya Jennie pada Lisa.

"Aku lupa." gumam Lisa.

"Kau harus memikirkan anakmu dahuu sebelum bepergian. Kau harusnya memastikan semua keperluannya ada didalam tas," Jennie menceramahi Lisa, untungnya dia membawa handuk kecil. "Liam kemarilah, kau harus makan sebelum bermain." Ucap Jennie.

"Aku tidak mau." Liam menolak dan mengerutkan wajahnya.

"Kemarilah.." Ulang Jennie sambil mengulurkan lengannya.

"Kau harus makan, Liam." Lisa berbisik ditelinganya namun Liam merengek lagi.

"Mommy tidak pernah memaksaku jika aku tidak mau makan!" Ujar Liam, menyilangkan lengannya dan memalingkan wajah.

Jennie menghela napas dalam kemudian menatap Lisa. Gadis jangkung itu hanya mengangkat bahu karena dia sendiri idak bisa mengontrol Liam yang keras kepala. Jennie bisa melihatnya bahwa Liam dibesarkan menjadi anak manja hingga semua yang dia katakan harus dituruti.

"Tapi aku bukan Mommy-mu, kau harus mendengarkan aku Liam." Ujar Jennie.

Liam menatap Jennie dan mengerutkan dahinya. "Tidak." tolaknya lagi.

Jennie menatap Liam dengan tajam, "Dengarkan aku." Ucapnya sedikit kesal, dia biasanya tidak melakukan ini pada Reign karena Reign mendengarkan semua yang Jennie katakan tanpa harus mengatakannya berulang kali.

Reign memperhatikan bagaimana mereka berinteraksi selagi mengunyah makanan secara perlahan. Dia masih bisa mengingat apa yang Liam lakukan padanya sebelumnya dan Reign tidak berbicara pada Liam untuk menghindari pertengkaran.

LOST (ID) -JENLISA ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang