Jennie's P. O. V.
Pagi ini tidak cukup baik. Kunjungan tadi malam membuatku stres sekali. Mereka tahu dimana kami tinggal. Padahal aku tidak punya rencana untuk memberitahu seseorang dimana kami berada.
Aku tidak meneteskan banyak air mata tadi malam karena sudah melepaskannya beberapa tahun yang lalu. Aku hanya marah karena situasi Reign saat itu tetapi selain itu, tidak ada yang lain. Aku mencoba untuk tidak memikirkan apa yang terjadi tetapi itu menggangguku. Aku tahu ibuku, dia tidak akan berhenti sampai mendapatkan apa yang dia inginkan, yang tidak akan pernah kuberikan.
Aku mendengar tentang badai salju besok, hari Minggu, jadi ku rasa kami tidak bisa mengunjungi desa. Mereka pasti akan memahaminya. Reign bangun bersamaan denganku pagi ini jadi aku tidak punya banyak waktu untuk mempersiapkan semuanya. Reign bermain dengan mobil mainannya dengan dot di mulutnya.
Aku meninjau kasus-kasus lain dari minggu ini dan memutuskan untuk menjadi Pengacara yang baik sekali. Orang yang mengunjungi ku kemarin, aku berjanji pada diri ku sendiri bahwa mungkin aku harus membantunya untuk mengajukan kasus juga tanpa meminta imbalan seperti uang dalam jumlah besar. Melihat mereka bahagia setelah sidang ini akan membuat ku merasa sangat baik.
Aku menenggelamkan diriku pada dokumen- dokumen ini, ada serangkaian pekerjaan hari ini. Ku pikir aku bisa pulang saat makan siang tetapi aku baru ingat bahwa ada klien sampai jam 3 sore. Aku menyuruh Ella untuk mengunjungi apartemen malam ini agar dia bisa tidur dan menginap sampai hari Minggu, dan dia setuju.
"Reign baby, apa kau mau sesuatu? Bilang saja pada Mommy," kataku sambil membalik halaman, dia tidak merespon dan sibuk bermain-main dengan mobilnya "Reign kau mendengarku?"
"Ya Mommy Love." Jawabnya lalu melirikku sekilas.
Aku teringat dengan apa yang sekretaris ku katakan. Irene mencoba menghubungiku, tetapi aku memerintahkan sekretarisku untuk mengatakan bahwa aku sibuk. Biarpun Irene tidak melakukan apapun padaku, aku tidak bisa bertemu mereka. Aku menjauh dari semua orang yang kukenal sebelumnya.
Telepon di sebelah ku berdering, aku berhenti membaca dan mengangkatnya.
"Selamat pagi pengacara Kim!"
"Siapa ini?"
"Ini aku .. Pengacara Hwang."
Aku memutar mata dan meletakkan telepon di antara bahu dan kepalaku agar aku masih bisa memeriksa dokumen.
"Hai Pengacara Hwang. Apa yang bisa aku lakukan untuk mu?"
"Bolehkah aku mengundangmu makan siang?"
Aku berhenti dan menahannya "Maaf Tuan Hwang tapi aku sibuk." kataku lalu menutup telepon.
Dia membuatku kesal. Aku tahu, dia hanyalah salah satu dari pria yang mendambakan tubuh orang lain. Aku tidak punya waktu untuk omong kosong mereka.
Aku melihat ke jam dan sekarang sudah waktunya untuk makan siang. Aku harus bangun dan pergi ke kantin untuk mencari sesuatu untuk dimakan. Aku melihat ke luar gedung dan Tuhan, aku bisa merasakan bahwa badai akan datang malam ini.
"Reign datanglah ke Mommy, kita akan pergi ke kantin." kataku sambil berjalan menuju pintu. Dia berlari ke arahku dan memegang tanganku.
"Mommy, aku mau susu pisang." kata Reign.
"Oke, Mommy akan membelikanmu satu."
Kami menuju lift, dan melihat beberapa orang disana. Mereka menatap ku dan Reign saat melangkah masuk.
"Selamat Siang Pengacara Kim."
Aku menoleh ke belakang dan melihat Dara di belakangku. Dia menepuk bahuku, membuatku tertawa melihat kekonyolannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOST (ID) -JENLISA ✔️
Fanfiction"Apakah kau masih milikku?" Dia bertanya "Maafkan aku, tapi aku tidak bahagia lagi" jawabnya dan pergi. Gadis itu telah ditinggalkan dan menangis di bawah guyuran hujan, gemuruh seolah-olah menyesuaikan diri dengan emosi gadis itu. Lisa Manoban, seo...