Chapter 4 : Struggle

7.7K 629 12
                                    

"Kau baik-baik saja?" Lisa bertanya pada seorang anak kecil yang terbaring di atas tandu. Ada keadaan darurat di rumah sakit, dan mereka membutuhkan seorang Dokter untuk merawat pasien.

"Ini tidak akan sakit, aku janji."

Lisa mengambil jarum suntik dan mengarahkannya pada anak kecil yang menangis sangat keras itu. Dua orang perawat membantunya dengan menahan kedua sisi tubuh anak itu.

"Tidak. Ini sakit!" Anak kecil berumur 7 tahun itu menangis, dia terus meronta dari cengkraman perawat. Anak itu harus ditangani di ruang operasi karena luka yang sangat dalam di dahinya karena kecelakaan bus yang menyebabkan banyak korban.

"Kami akan menangkap serangga disini, jangan khawatir. Aku bersamamu." Lisa tersenyum untuk meyakinkannya, lalu menganggukkan kepalanya pada dua perawat itu sebelum menyuntikkan propofol pada anak itu.

"ouchh!" Anak kecil itu meringis

Lisa menarik jarum suntik nya dan meletakkannya didalam nampan. "Siapkan ruangan operasi." Ujarnya. Ini adalah operasi pertamanya sebagai dokter magang. Hari pertama di rumah sakit serta hari pertama menangani pasien.

Setelah itu, efek anastesi mulai bekerja dalam tubuh anak itu hingga ia tertidur. Para perawat mendorong tandu menuju ruang operasi.

"Lisa.. kami butuh asisten." Jisoo berlari mengejarnya

"Kami ada operasi, tidak ada yang bisa melakukan operasi saat ini." Lisa membalas sembari mengenakan jas operasi, sarung tangan, masker serta topi

"Aish, ini membuat stres! 20 orang ada di UGD dan kita kekurangan Dokter!" Ujar Jisoo panik.

"Mereka masih libur? Mereka harus kembali kesini. Aku tahu mereka libur, tapi ini tanggung jawab mereka," Ujar Lisa dan berjalan dengan buru-buru menuju ruang opearasi, "Aku akan kembali jika kami menyelesaikan ini lebih cepat."

Jisoo mengangguk kemudian berlari kembali ke UGD

"Kita harus melakukan operasi pada beberapa pasien." Ujar Dr. Park sembari mengarahkan sinar ke mata pasien untuk memeriksa apakah ia mengalami mati otak.

"Ruang operasi digunakan oleh Lisa dan Dr. Lee." Ten melaporkan.

Suara berisik dimana-mana, setiap keluarga sedang dalam keadaan panik karna orang yang mereka cintai sedang berjuang dalam rasa sakit. Reporter mencoba masuk, namun para penjaga tidak membiarkannya.

"Pertolongan pertama yang paling penting. Dalam kasus Lisa, mereka tidak akan lebih dari satu jam di dalam ruang operasi karena itu hanya luka terbuka." Dia menjawab dan menatap Somi "Dr. Jeon, Mohon periksa pasien yang akan datang sementara aku berbicara dengan Direktur, kurasa kita tidak bisa menangani semua pasien ini, beberapa dari mereka perlu dipindahkan ke rumah sakit lain."


----

Lisa's P. O. V

"Needle forceps" Ujarku sambil mengulurkan tanganku. Mereka lalu memberiku apa yang kubutuhkan untuk menjahit luka anak itu.


Aku memasukkan jahitan di garis tengah, memutar pergelangan tangan ku saat  mencabut jarum di sisi yang berlawanan dengan tang. Jadi aku mengikat setengah simpul  sebelum menjalin ujung jahitan. Jahitannya akan sangat banyak. Dia memiliki luka yang dalam dan membutuhkan CT SCAN setelah ini jika dia merasa pusing.

Keringat ku menumpuk di dahi ku.

Beberapa menit kemudian rasa lelahku terbayarkan. Aku berjalan keluar ruang operasi dan melangkah ke wastafel untuk melepas sarung tangan yang dipenuhi darah. Aku mencuci tanganku dan memakai alkohol.

LOST (ID) -JENLISA ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang