Chapter 10

5.9K 478 5
                                    

Chaeyoung's P. O. V.

Aku menyetir sendiri ke rumah Jennie Unnie, sudah lama sejak kami main bersama dan aku sangat merindukannya sehingga aku ingin memeluknya di antara kedua lenganku. Saat dia mengirim pesan dan menelepon ku tadi malam, aku merasa sangat bersemangat mengetahui bahwa aku memiliki seseorang untuk diajak bicara sepanjang hari.

Irene Unnie tidak bisa ikut dengan kami karena dia sangat sibuk di kliniknya. Dia tidak bisa melepaskan pekerjaannya meskipun hanya untuk satu hari, begitulah dedikasinya. Di usianya yang masih sangat muda, ia berusaha membangun mimpinya, memiliki klinik sendiri. Dia lajang dan tidak berencana menikah sampai usia 35, itu terlalu lama bagiku.

Aku sudah menghubungi Jisoo sejak tadi dan dia tidak menjawab. Aku belum memberitahunya tentang  mengunjungi Jennie karena dia sangat sibuk. Dia pernah bilang kepada ku bahwa minggu ini akan menjadi jadwal yang padat bagi mereka, karena kasus kecelakaan dan penyakit semakin tinggi setiap harinya.

Aku merasa sangat khawatir mengetahui bahwa hanya malam yang akan menjadi waktu istirahat mereka, namun dia masih akan menghabiskan sepanjang malam berbicara dengan ku meskipun aku menyuruhnya untuk tidur, dia tidak mau, tidak kecuali dia melihat ku sudah tidur.

Aku menghentikan mobil tepat di depan rumah Jennie Unnie. Dia menyebutkan tadi malam bahwa besok pagi akan memeriksa pergelangan kakinya, aku bersumpah,dia tidak pernah berubah. Selama masa kuliah kami, Lisa mengalami kesulitan menggendongnya di punggung karena dia terluka setiap bulan.

Dia terlalu ceroboh sehingga hanya dengan satu gerakan, dia akan tersandung dan tulangnya yang lemah akan menekuk. Entah kenapa .. Adik perempuannya bertubuh sporty,tidak seperti dia yang memiliki tipe tubuh seperti bayi.

Aku tiba di rumah Jennie Unnie kemudian masuk ke dalam. Pembantu nya membukakan pintu untukku, aku melihat Bibi sedang meminum tehnya di sofa, dia melihat ke arahku dan matanya membelalak.

"Roseanne!" Dia menyapa, dia memanggilku dengan nama itu, nama kesayanganku, Jennie Unnie memberikannya padaku.

"Bibi." Aku menerima pelukannya dan mengusap punggungnya, aku sangat merindukannya.

"Aku sangat menyesal Roseanne karena tidak menghadiri hari pernikahan mu, aku sangat sibuk saat itu dan tidak bisa meninggalkan pertemuan,jadi aku minta maaf." Dia meminta maaf.

"Tidak apa-apa Bibi. Mungkin kau bisa berbaikan denganku?" Aku menyeringai yang membuatnya tertawa.

Aku melihat ke atas dan menjepit ujung jari telunjukku di dagu untuk berpikir.

"Bagaimana dengan .. Bisakah bibi membuatkan aku muffin? Aku ingin makan itu hari ini!" Aku cekikikan.

"Itu saja? Oke sayang. Aku akan memanggangnya untukmu," Dia terkekeh "Jadi, apa kau mencari Jennie? Sudah lama sekali kau tidak mengunjungi kami."

"Iya Bibi. Aku juga sibuk dan syukurlah aku sedang libur saat Jennie Unnie memanggilku." Aku terkekeh.

"Kau bisa naik ke atas. Dia menunggumu, dia hanya berbaring di tempat tidur dan tidak melakukan apa-apa."

Aku menundukkan kepalaku dan buru-buru berjalan ke atas. Aku tidak melihat bayangan Ella, mungkin dia di sekolah.

Aku sampai di kamar Jennie Unnie, mengetuk dulu sebelum membukanya.

"Unnie !!"

"Rosie !!"

Aku berlari ke arahnya dan menjatuhkan tubuhku padanya. Kami berpelukan seolah kami tidak pernah bertemu satu sama lain selama setahun. Tertawa dan cekikikan adalah satu-satunya suara yang keluar dari mulut kami, aku sangat merindukannya! Terasa seperti dia adalah saudaraku yang sudah lama hilang.

LOST (ID) -JENLISA ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang