Chapter 34

5K 451 11
                                    

Setelah seharian bekerja, Somi memutuskan untuk pergi ke tempat yang nyaman sendirian sementara Lisa tinggal di unit mereka bersama Liam. Dia berjalan masuk, mengenakan mantel musim dingin tebal panjang milik Lisa.

Dia berjalan-jalan untuk membeli sesuatu untuk makan malam. Somi menuju ke rak makanan ringan untuk Lisa dan Reign. Memeriksa fakta nutrisi untuk diet sehat bagi mereka, menurunkan tubuhnya dan mengambil marshmallow yang menjadi favorit putranya.

"Oke, aku akan mengambil dua bungkus." gumamnya kemudian mengambil keranjang di sampingnya.

Saat Somi sedang memilih sesuatu untuk Lisa, Ella tiba ditempat yang sama. Masih mengenakan seragam sekolahnya dan dengan senang hati mencari makanan untuk diberikan kepada Reign. Dia berlutut dan mengambil jeli.

Keduanya berdiri pada saat bersamaan. Mereka hanya berjarak beberapa langkah dari satu sama lain. Ella berjalan melewati Somi untuk mendapatkan susu pisang untuk keponakannya sementara Somi siap untuk pergi ke bagian lain.

Mereka hendak melangkah ketika melihat satu sama lain. Somi terhenti karena dia tahu gadis kecil ini adalah adik Jennie. Dia menatapnya dari ujung kepala sampai ujung kaki dan memperhatikan makanan yang dibawanya. Hanya sedikit orang yang ada di dalam toko karena di luar cukup dingin.

Ella hanya menatapnya tapi menepisnya karena dia sama sekali tidak peduli dengan Somi. Dia langsung menuju kasir, tetapi sebelum bisa melewati Somi, gadis itu mengehentikannya.

"Kau akan mengunjungi keponakan dan kakakmu?" Tanya Somi.

Ella memutar matanya dan berhenti, "Kenapa kau peduli? Apa aku mengenalmu? Apa kita sudah dekat untuk memberitahumu kemana aku pergi?" Ujarnya dengan nada sarkastik.

"Seharusnya kau menjawab dengan sopan, Sayang." Somi menggelengkan kepalanya dan melihat Ella dari ujung kepala sampai ujung kaki. Karena Ella benar-benar mirip seperti Jennie, dia bisa melihat Jennie dari gadis kecil itu.

"Itu tergantung orang yang aku ajak bicara .. Nona." ucap Ella kemudian mengambil beberapa langkah untuk menghindari masalah tapi Somi menahan lengannya, hampir meninggalkan bekas di kulitnya. Ella menatap tangannya dan mencoba melepaskannya, "Lepaskan aku!" Dia berteriak.

"Kau harusnya tahu bagaimana menghormati orang yang lebih tua darimu. Aku hanya bertanya padamu, tapi kau bertingkah seperti aku melakukan sesuatu padamu." Somi mengatupkan gigi.

Dia melepaskan tangan Ella dan meninggalkan bekas kecil di atasnya. Ella mengerutkan alisnya dan memandang Somi dari ujung kepala sampai ujung kaki juga.

"Hormat? Kau tidak bisa mendapatkannya karena kau tidak pantas diperlakukan seperti itu." kata Ella kemudian berlalu menuju ke bagian Minuman.

Setelah membayar di konter, Ella buru-buru keluar dari toko agar Somi tidak melihatnya. Toko itu hanya beberapa blok dari apartemen Jennie jadi dia berlari secepat yang dia bisa. Ini kedua kalinya dia bertemu Somi sendirian. Yang pertama adalah pada hari-hari di mana Jennie hilang, dia menyalahkan Lisa atas apa yang terjadi dan Somi bersamanya. Bukannya minta maaf, Somi malah meneriaki Ella saat itu tapi gadis itu hanya menangis dan tidak bisa melawan.

Ella tiba di depan apartemen Jennie dan menekan bel pintu. Asap di mulutnya mulai keluar. Dia menekannya sekali lagi dan Jennie membukanya dengan senyuman di wajahnya tetapi dengan cepat memudar ketika Ella memeluknya begitu erat, Ella tidak bisa berbohong bahwa dia begitu takut pada Somi sebelumnya. Dengan hanya melihat gadis itu, Ella bisa melihat betapa buruknya dia.

"Apa yang terjadi?" Jennie bertanya dengan khawatir. Dia melihat ke luar dan memeriksa apakah seseorang mengejarnya. Dia menangkup pipi Ella dan melihat adiknya menangis, "Ella, apa yang terjadi?"

LOST (ID) -JENLISA ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang