Matahari telah pamit namun masih saja, Lisa dan Reign masih terlelap. Jennie tidak menyiapkan makan malam karena dia memutuskan untuk makan diluar saja malam ini. Ia tidak memiliki rencana untuk membangunkan mereka, terlebih lagi Lisa yang saat ini mendengkur dengan keras.
Jennie mendengar bunyi bel dari kamar Lisa, ia memeriksa Lisa dan mendapati wanita itu tertidur sangat lelap. Jennie bangkit dari sofa kemudian melangkah keluar kamar.
"Hai, selamat sore. Apa kau mencari seseorang?" Tanya Jennie.
Seorang pria yang mengenakan jaket berwarna hitam menoleh, dia memegang sebuah buket bunga. Pria itu membungkuk untuk menyapa dan berdeham, ia terpaku karena kecantikan Jennie. "Aku mencari Lisa.. Manoban?" Gumamnya, matanya lurus menatap Jennie.
"Ada apa?" Jennie bertanya lagi.
Pria itu mengangkat buket bunga dengan malu-malu. "Dia memesan ini." Ujarnya, mencoba terlihat manis.
"Uhm, sebenarnya dia ada disini, jadi apa kau keberatan untuk menunggu sebentar? Aku akan memanggilnya." Balas Jennie. Pria itu kemudian setuju untuk menunggu.
Jennie kembali kedalam kamarnya, dia menduga bahwa bunga itu untuknya namun tidak ingin mengambilnya begitu saja tanpa izin Lisa, jadi dia merasa harus membangunkan Lisa dan membiarkan Lisa memberikan bunga itu secara langsung kepadanya.
"Lisa.." Jennie menepuk kaki Lisa.
"Uhmm?" Lisa membalikkan punggungnya, sepertinya dia tak ingin bangun.
"Bangunlah, ada seseorang mencarimu diluar." Ujar Jennie.
"Baiklah.." Lisa membalas dan melanjutkan tidurnya.
Jennie mengguncangkan tubuh Lisa. "Bangun Lisa. Bunga pesananmu sudah diantar." Ujarnya.
Mata Lisa terbuka lebar, ia memaksakan diri untuk bangun dan berlari ke arah pintu tanpa memperhatikan penampilannya.
"Maaf karena menunggu lama," Ujar Lisa pada pengantar bunga, ia kemudian menandatangani kertas yang diberikan si pengantar dan membayar. Lisa menghembuskan nafas kesal karena bunga itu tidak lagi menjadi kejutan, Jennie sudah melihatnya lebih dulu. "Terimakasih." Ujarnya pada si pengantar yang hanya berjarak beberapa langkah darinya.
Lisa bersandar pada pintu dan menggaruk kepalanya. Ia mengerang saat menatap bunga itu, memeriksa setiap sudutnya untuk memastikan bunga itu dirangkai dengan baik. Senyumnya mengembang saat mencium bunga itu, namun dia menghentikannya saat pintu terbuka membuatnya terjatuh.
"Ohh.." Jennie terkejut karenanya. Lisa segera berdiri seolah tidak ada yang terjadi.
Ia menarik nafas dalam-dalam sebelum berbalik untuk menghadap Jennie, dan memberikan bunga itu padanya.
Jennie ragu-ragu untuk mengambilnya namun tangannya bergerak tanpa disadari. Saat bunga itu sudah berada ditangannya, Lisa berlalu begitu saja seolah sedang kesal. Gadis jangkung itu kembali ke tempat tidur dimana Reign terlihat setengah tidur.
"Kau sudah bangun? kemarilah." Lisa tersenyum dan membantu Reign untuk duduk. "Kita akan makan malam." lanjutnya.
Jennie menutup pintu dan berjalan ke arah tempat tidur. "Jika kau akan memberikan ini padaku dengan kekecewaan di wajahmu, kau sebaiknya membuang ini." Ujarnya dengan kesal kemudian melempar bunga itu pada Lisa.
Lisa menangkapnya dengan cepat dan berdiri. "Bukan begitu. Aku hanya kecewa karena kau melihatnya. Ini seharusnya menjadi kejutan dariku." Jelas Lisa, ia mengembalikan bunga itu pada Jennie.
Jennie terkekeh saat menerimanya. "Terimakasih." Ujarnya hingga membuat mereka berdua tertawa. "Ayo makan malam, aku tidak ingin Reign makan se-terlambat itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
LOST (ID) -JENLISA ✔️
Fiksi Penggemar"Apakah kau masih milikku?" Dia bertanya "Maafkan aku, tapi aku tidak bahagia lagi" jawabnya dan pergi. Gadis itu telah ditinggalkan dan menangis di bawah guyuran hujan, gemuruh seolah-olah menyesuaikan diri dengan emosi gadis itu. Lisa Manoban, seo...