Jennie bangun sekitar pukul 5:30 pagi. Dia menyiapkan sesuatu untuk Lisa. Dia menelepon Chaeyoung dan mendapati bahwa Chaeng juga akan ada disana untuk pemeriksaan kesehatan.
"Whoa, kelihatannya enak!" Mata Ella berbinar.
"Jangan menyentuhnya!!" Jennie berteriak namun Ella mengabilnya dan segera memakannya.
"Maaf, tapi aku sudah melakukannya." Ella menjulurkan lidahnya.
"Kau!!!" Jennie berteriak dan siap menjambak rambutnya namun Ella berlari sambil tertawa jahil.
Jennie menarik nafas kemudian menatap makanan yang sedang dia siapkan. Matanya masih bengkak karena terlalu banyak menangis, Lisa tidak membalas semua pesan atau teleponnya.
Jennie membungkus makanan itu kemudian berlari ke lantai atas untuk berganti pakaian dan bersiap untuk pergi. Dia bergabung dengan keluarganya untuk sarapan, ayahnya selalu melirik matanya, jelas sekali kalau dia habis menangis.
"Matamu kenapa?" Ayahnya bertanya.
"Aku terjaga semalaman untuk belajar." Jennie berbohong tanpa menatapnya.
"Sungguh?" Tuan Kim bertanya lagi.
Ella dan ibunya juga menatap Jennie untuk memeriksa matanya.
"Aku baik-baik saja, ayah. Aku belajar berlebihan semalam, hanya itu, tidak ada yang serius." Jennie terkekeh dan melanjutkan makan. Meskipun dia tidak berselera, namun dia membutuhkannya atau keluarganya akan curiga.
Setelah sarapan, Jennie memutuskan untuk mengantar Ella ke sekolah lalu pergi ke Rumah sakit. Chaeyoung juga sedang dijalan bersama Jisoo, Jennie menjadi sedikit tenang karena semuanya akan jelas setelah ini.
Setelah setengah jam mengemudi, ia akhirnya sampai di rumah sakit. Jennie meraih paper bag nya dan menggosok tangannya. Ia sedikit flu karena berada di luar rumah Lisa terlalu lama. Semua orang mengenakan jaket mereka untuk menghangatkan diri. Musim dingin memang sudah datang.
Jennie menerima pesan dari Chaeyoung yang mengatakan bahwa ia akan sampai lima menit lagi. Jennie kemudian segera turun dari mobilnya, waktu yang tepat sekali karena dia melihat Lisa berjalan memasuki Rumah Sakit.
Jennie terluka mengetahui bahwa Lisa sudah bangun dan pergi bekerja namun dia tidak menerima pesan apapun dari Lisa. Tapi Jennie menepisnya dan memutuskan untuk mengejar Lisa.
"Love!" Panggil Jennie.
Lisa menghentikan langkahnya, namun butuh beberapa detik sampai dia mau menoleh.
"Apa?" Lisa mengernyitkan dahi.
Raut wajah Jennie berubah saat mendengar kekesalan dari suara Lisa. "Aku memasak sesuatu untukmu. Kau bisa makan saat sudah diruanganmu." Jennie memberikan paper bag itu pada Lisa.
"Aku tidak lapar." Lisa menolak dan berbalik untuk berjalan lagi, tapi Jennie segera menahannya.
"Kumohon ayo bicara lagi. Chaeyoung akan disini untuk menjelaskan semuanya." Jennie memohon.
Lisa memijat pelipisnya. "Cepatlah, pasien banyak hari ini." Perintah Lisa, memasukkan tangan kedalam kantongnya.
Jennie mengangguk, merasa terluka karena Lisa tidak menghargai hadiah sederananya. Tidak seperti sebelumnya, saat mereka bertengkar Lisa masih akan menerima dan menghargai itu.
"Aku tahu aku salah karena tidak memberitahumu. Bisakah kau sedikit saja mendengarkanku?" Ujar Jennie sambil menahan tangisnya.
Lisa tidak menjawab, dia hanya menundukkan kepalanya pada para Dokter yang melewati mereka. Jennie menelan ludah dan harga dirinya hanya untuk membuat mereka baik-baik saja. Dia menengadah untuk memeriksa wajah Lisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOST (ID) -JENLISA ✔️
Fanfiction"Apakah kau masih milikku?" Dia bertanya "Maafkan aku, tapi aku tidak bahagia lagi" jawabnya dan pergi. Gadis itu telah ditinggalkan dan menangis di bawah guyuran hujan, gemuruh seolah-olah menyesuaikan diri dengan emosi gadis itu. Lisa Manoban, seo...