Bobby POV
Setelah kejadian itu, kami tetap di kantor sampai semua orang baik-baik saja terutama Reign yang menangis begitu keras tadi. Dia tidak terbiasa dengan adegan seperti itu, itulah kenapa dia sangat takut. Kami pulang setelah mengemasi barang-barang Jennie. Dia tidak enak badan hari ini, aku bisa melihat melalui wajahnya, selain itu seseorang menerobos masuk membuatnya semakin buruk.
Aku tidak tahu siapa dia tapi mungkin dia juga bagian dari kehidupan RJ. Aku tidak bisa bertanya padanya karena dia terlihat sangat sedih. Dia terus berbicara dengan Reign sampai kami tiba di rumah, meminta maaf atas apa yang terjadi.
Aku siap angkat tangan jika perlu. Aku terkejut karena RJ berteriak tadi jadi aku khawatir. Aku tidak bisa mengendalikan tubuh ku saat mendekati dan meninju dia.
"Apa yang ingin kau makan? Aku akan memasak untukmu." kataku saat dia sedang memperbaiki tubuh Reign di tempat tidur.
"Tidak ada. Aku hanya ingin istirahat." Ucapnya.
"Aku minta maaf atas masalah ini." kataku dengan tulus.
"Tidak apa-apa " ucapnya sambil menatapku.
"Ini obatmu." kataku lalu meletakkannya di meja samping tempat tidur "Aku akan mengambilkan air untukmu."
Aku hendak pergi ketika dia berbicara.
"Bobby .. Dia mantanku. Yang menghamiliku." gumamnya.
Aku tertegun kemudian menatapnya. Aku menganggukkan kepalaku, jadi itu sebabnya dia sangat marah tadi. Jika memberitahuku tadi, aku pasti mematahkan wajah orang itu karena membuat RJ dan Reign menderita. Dia memiliki keberanian untuk menghadapi RJ setelah apa yang dia lakukan? aku tidak percaya dengan pikirannya.
"Jadi itu sebabnya kau berteriak?" Tanyaku, berusaha tidak menyakiti perasaannya.
“Dia ingin memiliki hak dengan Reign tetapi aku tidak membiarkannya. Aku sudah bisa merasakan bahwa Reign tidak aman di sini, aku khawatir suatu saat dia akan merasa sangat hancur karena situasi ini. aku akan melindunginya Bobby. ."
Aku bisa merasakan betapa sakitnya Jennie terhadap putranya, suaranya terlalu lemah. Entah mungkin karena dia lelah dan sakit.
"Kita akan melindunginya RJ, dan aku akan melindungimu juga." ucapku.
Dia menatapku dan memaksakan senyumannya. "Terima kasih" Jawabnya.
Aku hanya tersenyum kecil kemudian pergi ke dapur untuk mengambilkan air untuknya. Orang itu kembali untuk mereka atau hanya untuk Reign? Aku seharusnya tidak merasa seperti ini tetapi melihatnya kesakitan, itu menghancurkan hatiku dengan serius.
Aku kembali ke kamar mereka dan memberi RJ segelas air.
"Terima kasih" ucapnya sebelum meminum obat yang kuberikan.
"Kau harus istirahat. Jangan khawatir tentang Reign, begitu dia bangun dan menangis, aku akan menjaganya. Lebih baik kau tidur dan istirahat, itu akan sulit bagimu begitu kau sakit." Ujarku.
Dia hanya menghela nafas dan menganggukkan kepalanya. Aku membiarkan dia istirahat dulu dengan memberinya ruang untuk bernafas, jadi aku keluar dari kamar dan menutup pintu untuknya.
Aku akan pergi sebentar untuk mencari apartemen. Aku bertanya kepada induk semang apakah dia tahu sebuah apartemen di dekat sini dan dia terlalu baik untuk memberi ku alamatnya, itu lima blok dari sini. Hanya unit kecil, katanya, tetapi jika aku tinggal sendiri, itu sempurna untuk ku jadi aku harus mengunjunginya.
Berharap Jennie akan baik-baik saja besok.
---
Lisa's P. O. V.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOST (ID) -JENLISA ✔️
Fanfiction"Apakah kau masih milikku?" Dia bertanya "Maafkan aku, tapi aku tidak bahagia lagi" jawabnya dan pergi. Gadis itu telah ditinggalkan dan menangis di bawah guyuran hujan, gemuruh seolah-olah menyesuaikan diri dengan emosi gadis itu. Lisa Manoban, seo...