Chapter 43

5.3K 511 15
                                    

"Apakah ini benar??" Dr Park menutup mulutnya.

"Ya. Aku berniat memasuki kantor itu namun pintunya terbuka lebar, cukup jelas untuk mendengar teriakan mereka. Aku tidak percaya bahwa aku mendengarnya saat menginjakkan kaki di depan pintu." Ujar Dr. Song

Semua orang mengelilinginya saat ia menumpahkan berita dari kantor tadi. Hanya Jisoo dan Dr. Lee yang mendengarkan dari meja mereka.

“Liam! Kau punya kakak .. Anak pertama.” ucap Ten dengan semangat, anak itu memandangnya dan hanya memutar matanya.

"Yah! Jika Somi dan Lisa mendengarmu, mereka akan menghajarmu," Dr. Song memukul kepalanya "Hati-hati dengan ucapanmu, dia tidak akan bisa memahaminya karena masih bayi."

"Aku hanya mengatakan yang sebenarnya." Ten cemberut sambil mengusap kepalanya.

"Jadi itu sebabnya mata Reign sama dengan Lisa! Aku tahu itu! Matanya familiar." Dr. Park memukul meja dan menggelengkan kepalanya.

"Sedih untuk mengatakan bahwa aku tidak mendengar seluruh informasi tetapi seperti yang ku dengar, Lisa menangis." lapor Dr. Song.

Mata Jisoo mengarah ke sudut sambil memegang kertas, mendengarkan diskusi mereka. Dia menandatangani kertas itu lalu menyisihkannya.

"Kalian harus berhenti menyebarkan rumor, Somi mungkin akan mendengarmu dan memberimu serangan balik," Jisoo memperingatkannya dan berdiri "Kau bisa membicarakannya begitu kita sudah berada di asrama, ini adalah tempat untuk bekerja dan bukan untuk rumor."

Ten dan Dr. Song saling menyerang dan menyalahkan.

"Jadi Dr. Lee, kau tahu bahwa Reign adalah putra Lisa?" Dr Park bertanya kepadanya, "Kaulah yang menyatakan bahwa dia kehilangan bayinya, kan?"

"Ah! Aku ingat itu!" Dr. Song menunjuk Dr. Lee.

"Ya" jawab Dr. Lee.

"Lisa mungkin akan menuntutmu karena berpura-pura," gumam Ten.

"Tapi dia senang saat itu," Jisoo menyela "Jennie malah bisa menuntutnya."

Mereka semua teralihkan ke arah pintu ketika melihat bayangan di pintu kaca. Mereka berhenti saat Somi muncul dengan mata bengkaknya, cukup untuk mengatakan bahwa dia menangis begitu keras.

Mereka kembali ke meja masing-masing, keheningan dapat merusak telinga semua orang. Somi meletakkan Liam di pangkuannya dan mencium kepalanya. Dia hancur ketika mengetahui bahwa Reign adalah anak Lisa dengan Jennie, dia berpikir bahwa mereka tidak pernah memiliki anak karena Lisa memberitahunya.

Tuan Manoban menyuruh Somi untuk meninggalkan mereka dulu karena dia perlu berbicara dengan putri satu-satunya secara pribadi mengenai masalah ini. Somi tidak ingin pergi tetapi Ayah Lisa memohon padanya.





----

Bobby Pov

Hari lain untuk mengasuh bayi laki-laki ini. Aku tidak mengeluh, sangat santai tinggal di rumah dan hanya menjaga anak yang berperilaku baik. Jika RJ mempekerjakan ku sebagai pengasuhnya, aku akan menerimanya.

"Reign, beri tahu aku jika kau buang air atau kencing agar aku bisa mengganti popokmu, oke?"

"Uhm!" Reign menjawab, dia sedang sibuk bermain dengan pesawat mainannya.

Aku ingin keluar dan berjalan-jalan tapi terlalu malas untuk pergi, selain itu RJ akan pulang saat makan siang. Dia mengambil setengah hari karena merasa tidak enak badan. Aku mengatakan kepadanya untuk tinggal di rumah dan istirahat tetapi dia mengatakan bahwa gaji yang akan dia dapatkan hari ini adalah bantuan besar untuk biaya Reign.

LOST (ID) -JENLISA ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang