Somi's P. O. V.
"Kenapa kau begitu bermasalah?" Aku bertanya padanya, kami sudah duduk di sini selama hampir setengah jam tanpa bicara.
Aku bisa merasakan bahwa musim dingin akan datang, karena dinginnya angin yang menenangkan. Karena masih mengenakan pakaian operasi kami, aku terus mengangkat bahu. Sebenarnya aku benci musim dingin.
"Keluarga anak itu sudah menunggumu sejak tadi, tapi kurasa kau tidak ingin menghadapi mereka dan meminta maaf .." Aku menatapnya, dia hanya menatap susu yoghurt sambil menyandarkan punggungnya di dinding "Mereka mengerti karena dia kritis dan hanya memiliki sedikit kesempatan untuk hidup. "
"Tapi tugas kita adalah membuat semua orang hidup." ucapnya.
"Tapi tidak setiap saat kita akan berhasil pada setiap pasien yang akan kita tangani. Ini nyawa mereka Lisa, kau tidak bisa memaksa mereka untuk hidup ketika mereka tidak bisa. Kita melakukan yang terbaik tapi dia menyerah." Aku membalasnya.
Aku melihat ke atas ke langit dan tidak ada bintang yang bersinar malam ini, sepertinya langit mengirimkan simpati kepada keluarga anak itu.
"Kau tidak mengerti Somi," katanya dan berdiri, "Aku harus pergi sekarang. Ini hari yang panjang bagi kita dan maafkan aku."
Lisa berjalan menuju pintu utama atap dan meninggalkan ku di sini, aku hanya mencoba membantunya untuk mengurangi rasa sakitnya, tetapi dia sangat keras pada dirinya sendiri. Aku hanya menatapnya sampai dia menghilang melalui pintu. Aku bangkit dari lantai dan mengikutinya ke bawah.
Mungkin dia berusaha untuk aman karena dia punya pacar, tapi tidak. Aku tidak pernah bermimpi bersama Lisa meskipun semua orang mengaguminya. Bukan tipe ku.
----
Lisa baru saja sampai dirumah, dia mengunjungi keluarganya tepat setelah tugasnya di rumah sakit, membawakan bunga untuk Jungkook dan ibunya. Dia tidak memiliki energi untuk berbicara atau bergerak, merasa seperti ada sesuatu yang berat menggantung di dadanya.
"Lisa, ayo makan!" Kata Ten dengan riang saat melihat Lisa memasuki rumah. Jisoo dan Somi juga ada di sana, menunggu tanggapan Lisa.
"Terima kasih." Dia menjawab dan berjalan ke atas.
"Apa dia merasa tidak enak tentang .." Ten memandangi keduanya "Tapi itu bagian dari pekerjaan kita .."
Jisoo yang tengah menunggu oven selesai menatap Ten "Kau tidak mengerti Ten. Mungkin itu bagian dari pekerjaan kita tapi untuknya, bukan," katanya kemudian minum segelas air "Aku akan berbicara dengannya nanti setelah selesai makan. "
Lisa membuka pintu kamarnya lalu menguncinya. Dia tidak merasa begitu baik hari ini. Sepertinya operasi itu menghabiskan energinya. Dia memutuskan untuk mandi dan bertahan selama hampir 30 menit di bawah air yang mengalir. Lisa tidak bisa tidak menerima apa yang terjadi sebelumnya, itu menghancurkannya. Dia tahu bahwa hasil operasinya akan dikirim ke Direktur yaitu Ayahnya.
Lisa mematikan shower dan memakai jubah mandi sebelum melanjutkan ke kamar. Hanya cahaya redup yang menyala, itu cahaya yang dia sukai. Dia menjatuhkan tubuhnya di tempat tidur dan melihat ke langit-langit.
Matanya membelalak ketika mengingat pacarnya, Lisa membalik tempat tidur dan mencari ponselnya. Dia lupa membawanya tadi, karena itu dia tidak sempat untuk berbicara dengan Jennie.
Ada banyak pesan dan panggilan tak terjawab dari Jennie, jadi dia memutar nomor teleponnya yang hanya beberapa detik sebelum Jennie menjawabnya.
"Love? Maafkan aku. Aku lupa membawa ponselku, selain itu kami melakukan operasi lebih awal, aku tidak sempat meneleponmu."
KAMU SEDANG MEMBACA
LOST (ID) -JENLISA ✔️
Fanfiction"Apakah kau masih milikku?" Dia bertanya "Maafkan aku, tapi aku tidak bahagia lagi" jawabnya dan pergi. Gadis itu telah ditinggalkan dan menangis di bawah guyuran hujan, gemuruh seolah-olah menyesuaikan diri dengan emosi gadis itu. Lisa Manoban, seo...