Chapter 67

5.4K 500 38
                                    

Jennie's P. O. V.

“Harga setiap makan benar-benar sakit,” kata Dara sambil menggigit ayam goreng yang dibelinya dari konter.

"Jadi lain kali, kita perlu bekal makan siang." Aku terkekeh dan meminum airku, memberi Reign sesendok nasi dan daging saat dia mengamati seluruh tempat.

"Mommy aku sudah kenyang." ucapnya setelah memakan semua nasi dari sendok.

"Satu sendok lagi sayang, dan kau selesai makan." kataku lembut kemudian membuatnya meminum airnya.

"Ngomong-ngomong, sebelumnya kau memberitahuku bahwa kau akan menanyakan sesuatu. Ada apa?" Dara menyela.

Aku menatapnya dan perlahan meletakkan sendok. "Hmm? Apa aku mengatakan sesuatu?" tanyaku.

Karena terlalu banyak pekerjaan, aku bahkan tidak dapat mengingat hal paling sederhana yang ku katakan sebelumnya. Dara memutar matanya dan menelan makanan di dalam mulutnya.

"Apakah kau menderita amnesia?" Dia menghela napas, "Ingat saat kita bertemu di kantormu? Kau bilang kau ingin menanyakan sesuatu."

Aku mengerutkan alisku dan membiarkan kata-kata itu mengalir di dalam kepalaku. Pikiranku sibuk dengan banyak kasus. Aku mengedarkan mataku sampai ingat apa yang dia coba katakan.

"Ah .. Itu tidak penting." kataku, kemudian melihat ke arah Reign untuk memeriksa apakah ada kotoran di wajahnya.

“Tadi kau kelihatan terganggu, jadi aku hanya mengingatkanmu tentang topik itu.” jawab Dara sebelum melanjutkan makan.

Aku tidak menjawabnya dan menatap makananku sejenak. Aku berencana untuk bertanya kepadanya tentang waktu yang Lisa minta. Jujur saja, aku menolak tawaran Lisa tadi malam meski dia menangis di depanku, aku tidak lengah hanya karena dia terlihat menyedihkan.

Aku mengatakan kepadanya bahwa aku tidak perlu waktu apapun karena semuanya baik-baik saja, dia mengkhianatiku dan menyalahkan segalanya kepada ku dan itu tidak akan mengubah fakta bahkan jika dia meminta waktu. Akan sulit bagi kami jika kami tetap berhubungan satu sama lain.

Dia mengatakan kepada ku bahwa dia tidak akan menyerah untuk memintanya sampai aku setuju.

Kami menyelesaikan makan dan meletakkan nampan di atas meja sebelum kembali ke kantor. Dara pergi ke toilet lebih dulu jadi hanya aku dan Reign yang berjalan melewati lorong gedung.

Reign terlihat gembira saat kami berjalan, jika orang tua Bobby berada di sini, aku akan mengantarnya ke mereka saat aku bekerja. Aku tahu betapa bosannya dia di dalam kantor karena aku bisa itu melihat melalui wajahnya saat dia memperhatikan ku, tetapi aku tidak pernah mendengar keluhan apapun darinya. Reign hanya akan tersenyum padaku dan mengacungkan jempol untuk meyakinkanku bahwa semuanya baik-baik saja.

"Mommy Love ..." ucapnya.

"Ya sayang?"

Reign mendongak dan tersenyum. "Aku bermimpi tentang Dokter Manoban tadi malam." Akunya.

"Benarkah? Apa yang terjadi?"

Reign menatap lurus dan meletakkan jari telunjuknya di bawah dagu untuk berpikir. "Aku tidak begitu ingat tapi aku mendengar dia mengatakan maaf sambil menangis." katanya.

Aku menatapnya dan tidak menjawab kembali. Mungkin itulah alasan kenapa dia terbangun di tengah malam dan bertanya tentang Lisa. Kami begadang selama dua jam sampai aku membuatnya tertidur.

"Jangan terlalu memikirkan dia, mungkin itu sebabnya kau memimpikannya." kataku sambil membuka pintu kantor.

Asisten ku masih di kafetaria dan tidak ada orang di kantor ini. Aku membuka pintu lain untuk masuk ke dalam kantor ku sendiri.

LOST (ID) -JENLISA ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang