Chapter 5: Visitation

7.3K 622 5
                                    

Jennie's P. O. V.

Sekarang adalah hari sabtu pagi dan aku tidak ada pekerjaan lain selain kelas hukum. Minggu ini sangat hampa karena aku belum bertemu Lisa seoama 5 hari dan ini membunuhku. Yang kami lakukan hanya bertemu satu sama lain melalui video call, tapi hanya bertahan selama satu jam karena kami berdua tertidur.

Karena aku tak melakukan apapun sehairan, aku memutuskan untuk memasak untuk Lisa. Aku tahu bagaimana lelah nya dia beberapanhari ini dan aku tak bisa melakukan apapun selain mengatakan aku mencintainya, semua akan baik-baik saja, aku merindukannya daj sebagainya. Jadi sebagai kejutan, aku akan melakukan ini, aku melihat di internet kalau memasak untuk seseorang yang kau cintai akan mengurahi rasa lelah, jadi aku akan mencobanya.

"Kau bangun terlalu cepat" Ibuku muncul, aku mengikat rambutku dan memakai celemekku.

"Ya, aku akan memasak sesuatu untuk Lisa." Aku tersenyum dan menatap arloji, sekarang pukul 5 pagi. Ayahku akan segera bangun untuk pergi bekerja. "Apa ibu mau sesuatu untuk sarapan?"

"Makanan yang biasa saja, makanan sehat agar aku tidak gemuk." Ia terkekeh

"Baiklah, aku akan membuatnya." Balasku kemudian menyibukkan dielriku dengan mencari bahan dan peralatan di lemari.

Ibuku duduk di meja dapur untuk membuat teh. Aku tahu beliau sedang melihat sosia media nya dan menilai setiap orang yang lewat di timeline nya.

"Bagaimana Lisa?"

"Dia baik-baik saja dan lelah, tapi aku bisa lihat kalau dia menikmatinya." Ujarku sembari memecahkan telur. 

"Dia sudah dewasa tapi aku masih melihatnya sebagai Lisa remaja yang selalu mengirimi surat dan sekotak cokelat untukmu setiap hari." Ujar ibuku.

Aku mengangkat aliskan dan senyum samar terukir di bibirku. Masih sangat jelas diingatanku bagaimana kami memulai semuanya.

"Begitu juga denganku, dia masih seperti bagi." Aku tertawa lirih lalu meraih ponselku untuk mengirim pesan pada masa depanku.

"Kalian hanya perlu saling memahami. Terlebih lagi karena kalian berdua punya mimpi yang berbeda." Ujar ibuku

Mau tidak mau, aku memberinya senyuman tulus. Selain Irene Unnie dan Chaeyoung, Ibuku adalah satu-satunya orang yang ku bagikan rahasia ku. Dia tahu semua perkelahian, manis dan impian kita .. Kecuali .. Seks. Mereka mengira Lisa tidak pernah menyentuh ku. Ibu hanya tahu bahwa kami berbagi ciuman dan hanya itu. Dia hanya berpikir bahwa aku masih polos.

"Aku tahu, ibu. Dia sangat mendukungku, begitu juga denganku." Balasku kemudian melanjutkan memasak.

"Bagus lah," Ia bergumam dan melihat ke ruang tamu, "Ayahmu sudah bangun."

Saat ayahku muncul, aku langsung memberinya ciuman selamat pagi dipipinya. Ibuku memberikan tehnya kemudian ia duduk disebelah ibu.

"Apa yang kau lakukan?" Ayah bertanya

"Memasak.. untuk kita?"

"Maksudmu untuk Lisa?" ujarnya, aku menatapnya dan ia menatapku tajam, "Kau tak bisa menyembunyikannya. Kau tak pernah memasak untuk kita sepagi ini."

Aku cemberut. "Ini hadiah untuk Lisa agar dia tidak merasa lelah sepanjang hari." Ujarku

Meskipun orang tua kami tau hubungan kami, ayahku tetap tegas dan memantau semua gerak gerik kami setiap dia ada atau melalui sosial media. Ia selalu memeriksa foto kami

LOST (ID) -JENLISA ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang