PART 9

1.2K 220 16
                                    


Acara camping di bandung hari ini sudah berakhir, Jason mengantarkanku pulang dan kini kita sudah sampai di depan rumah ku tapi kami belum turun dari mobil.

" masuk yuk, Rania pasti khawatir denger lo ke bawa arus kemarin, " ajak ku.

" emang gak apa-apa?, " tanya nya menatap ku.

Aku mengernyitkan dahi mendengar ucapan nya, " ya gak apa-apa dong, emang nya kenapa?, " kata ku balik bertanya.

" emang lo enggak cemburu?, " tanya nya tersenyum jahil.

" ya enggak lah, Rania kan pacar lo masa gue cemburu, " kata ku sambil mengalih kan pandangan.

" yakin?," kata Jason menatap ku lekat.

" iya, Jason William Winata, " jawab ku menatap nya.

" enggak mau, harus pakai panggilan sayang kalau enggak kamu enggak boleh turun, " kata nya cemberut seperti anak kecil.

Gemes banget woooyy bayangin nya,wkwkwk (author).

" oke, Byby. Tuh udah ayok cepet turun nanti Rania nungguin, " kata ku sambil menarik lengan nya agar dia membukakan pintu.

" iya ibu negara, " ucap Jason lalu membuka kunci pintu mobil.

Sheina pun turun sambil membawa tas berisi baju kotor nya selama camping, Jason memberi kode agar dia yang membawa kan nya tapi Sheina menolak.

Sheina membuka pintu, " Assalammualaikum, " ucap Sheina seraya masuk ke dalam rumah di ikuti Jason.

" wa'alaikumsalam, " jawab Rania yang langsung lari setelah mendengar suara ku.

Rania langsung berhambur ke pelukkan Jason, hingga membuat Jason kehilangan keseimbangan dan jatuh ke sofa dengan Rania yang masih memeluk nya.

Rania terisak di pelukkan Jason, " kamu enggak apa-apa sayang? Aku khawatir banget waktu Sheina ngabarin, aku takut banget kehilangan kamu, aku enggak mau kamu kenapa-napa, hiks, " ucap Rania yang semakin terisak.

" aku enggak apa-apa sayang, udah yah kamu jangan sedih, " kata Jason sambil memeluk Rania tapi mata nya masih tetap menatap ku yang tertegun melihat mereka.

Entah apa yang aku rasakan saat ini, ada rasa haru melihat Rania sangat mengkhawatir kan Jason, tapi di lain sisi ada rasa sedikit cemburu karna saat ini aku juga mencintai Jason.

Rania mulai bangun dari pelukkan Jason, dan mengusap air mata nya yang mengalir di wajah nya. Jason pun merapihkan rambut Rania yang berantakkan di wajah nya.

" eh, gue bikin minum dulu yah buat kalian, " kata ku yang mulai mencairkan suasana.

" jangan Shei, biar gue aja lo juga pasti masih capek sekalian gue mau bikin mie rebus buat Jason. Kamu pasti belum makan kan sayang?, " tanya Rania.

" iya belum, " jawab Jason.

" ya udah aku masakkin dulu yah pakai telor setengah matang kesukaan kamu, lo juga ya Shei sekalian gue bikinin lo juga pasti belum makan, " kata Rania.

" iya boleh," jawab ku tak bisa menolak.

" sayang, kamu kalau mau mandi di kamar tamu aja, bisa pakai air panas kok, " usul Rania.

" iya habis ini aku mandi, " jawab Jason.

" Shei, nanti tolong kasih perlengkapan mandi ke Jason yah, ya udah gue mau masak dulu, " kata Rania sambil melangkah ke dapur.

Aku mengangguk, dan mulai ke ruangan laundry mengambil handuk lalu melangkah ke ruang tamu. Di sana masih ada Jason yang sedang duduk dengan kepala menunduk dan tangan nya saling mengepal.

" Je, ini handuk nya. Kamar tamu nya yang itu yah, " kata ku sambil menunjuk kamar yang berada dekat ruang tamu.

Tiba-tiba Jason menarik tangan ku dan membawa ku ke kamar tamu, pintu di biar kan sedikit terbuka.

" Je, kenapa bawa gue ke sini?, " tanya ku pelan.

" kamu cemburu liat kejadian tadi aku sama Rania?, " tanya nya pelan.

Aku terdiam, bingung apa yang mau aku jawab. Jason tiba-tiba mecium kening ku lalu memelukku membuat ku sesaat tertegun.

" maafin aku kalau bikin perasaan kamu gak nyaman yah By, " kata nya masih dengan memelukku.

" gak apa-apa By. Aku memang harus siap kan dengan keadaan kayak gitu, aku kan cuma pacar ke dua By, " jawab ku menahan sedih.

" sssstttt, jangan ngomong gitu. Bikin aku sedih dan merasa sangat bersalah By, "

Aku melepas pelukkan Jason, " udah yah, kamu mandi dulu sana. Aku juga mau mandi takut Rania nunggu kita nanti buat makan, " kata ku. Dan Jason pun meng-iyakan, aku pun melangkah ke kamar ku di atas untuk segera mandi.

Setelah selesai mandi, aku menyusul Rania dan Jason di meja makan ku lihat mereka sedang berbincang sambil tertawa.

" ngobrolin apa sih? Seru banget kayak nya, " kata ku sambil ikut duduk di sebelah Jason sedangkan Rania duduk di depan ku.

" itu loh Shei, Jason lagi cerita tentang si Nancy teman sekolah kalian, " jawab Rania.

" oh Nancy, dia mah udah cinta mati banget sama Jason, " jawab ku sambil memakan mie rebus bikinan Rania.

" beneran sayang?, " tanya Rania sambil tersenyum.

" gak tau deh aku, kata anak-anak sih gitu, " jawab Jason cuek.

" wah, awas yah kalau kamu selingkuh sayang, " kata Rania sambil mencubit pinggang Jason.

" gak apa-apa kali sayang bentar doang, " kata Jason dengan nada becanda tapi sebenar nya ada maksud.

" enak aja, kamu boleh punya pacar lagi asal seperti Sheina, " ujar Rania serius.

" kalau Sheina nya yang asli, boleh gak?, " tanya Jason sambil tetap dengan nada becanda.

" mang Sheina nya mau sama kamu?, " tanya Rania sambil melihat ke arah Sheina.

Jason hanya tersenyum sedangkan aku tetap memakan makanan ku agar tidak kelihatan gugup.

*author kalau jadi Sheina udah pengen nginjek kaki Jason dari  tadi mancing-mancing terus, hahaha.

" udah ayo kita lanjut makan nya jangan becanda terus, " lanjut Rania meminta Jason meneruskan makan nya.

" gue udah selesai neh, gue duluan yah cuci piring nya nanti kalau kalian udah pada selesai bawa ke dapur yah biar sekalian gue cuci, " kata ku sambil melangkah.

Tak lama Jason dan Rania pun selesai, " kamu udah selesai biar aku aja yang bawa ke dapur, " ucap Jason. Baru beberapa langkah Jason teringat sesuatu, " Oh iya sayang aku habis ini mau langsung pulang, aku kelupaan tadi habis mandi baju ku masih di kamar tamu bisa tolong kamu beresin gak?, " pinta nya.

" boleh, ya udah aku beresin dulu yah, " jawab Rania seraya melangkah ke kamar tamu.

Jason membawa mangkok kotor ke dapur, " By, " panggil Jason.

Sheina terkejut mendengar panggilan Jason, " ih, kamu ngagetin. Kenapa?, " tanya Sheina.

" aku pulang dulu yah, " kata Jason.

" iya, kamu hati-hati yah, " jawab Sheina.

Jason mengecup pipi Sheina dengan cepat, lalu dia pun bergegas pergi menghampiri Rania di ruang tamu.

Sheina hanya tersenyum mengingat kelakuan kekasih nya itu, sambil dia memegang pipi nya yang tadi di cium Jason, " I love you Je, " ujar Sheina pelan.

***

HEY JE, THAT SHOULD BE ME (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang