SEASON 2 (PART 31)

730 116 24
                                    

Pagi yang indah di kota seoul, seorang gadis sedang berjalan di sebuah trotoar menuju kantor nya.

Dia nampak sedang memikirkan sesuatu di dalam hati nya terus saja percakapan antara diri nya dan hati nya tak berhenti dia lakukan.

" Jika bisa gue milih, mungkin gue gak akan jatuh cinta sama suami orang apalagi itu bos gue sendiri. Tapi apa daya gue perasaan ini terlalu kuat buat dia!!!. "

Dia melanjutkan langkah nya lagi.

" terserah orang mau nilai gue apa? Terserah orang mau ngomong gue apa? Pelakor kek.. terserah!!! Gue gak perduli!! Yang jelas hati ini udah jatuh ke Mr. Jason dan gue gak akan mundur sedikit pun!!!. "

Tanpa terasa dia sudah berada di sebrang kantor nya, langkah nya tiba-tiba terhenti ketika dari sebrang jalan sana dia melihat Jason dan Sheina yang sedang berpagut bibir dengan mesra.

Hati nya panas begitupun dengan mata nya yang menandakan akan ada buliran air mata yang akan jatuh, tubuh nya bergetar tangan nya pun mengepal tanda hati nya saat ini sangat terluka.

Tak lama Sheina terlihat masuk ke dalam mobil setelah pamit dengan Jason dan mobil Sheina pun beranjak pergi dari sana.

Jason menatap ke arah lurus di depan nya, dia melihat Celline sedang berjalan di sebrang sana. Jason tersenyum dan melambaikan tangan nya ke arah Celline tapi tak ada respon dari Celline hanya sebuah tatapan kosong yang entah apa itu.

Celline terus saja berjalan ke arah Jason tanpa perduli sekitar nya, tiba-tiba mobil dari arah kanan nya melaju dengan cepat.

Jason yang menyadari keberadaan mobil tersebut pun mencoba memperingati Celline, tapi sayang nya Celline tidak memperdulikan hal itu karna perasaan nya sedang hancur saat ini.

" CELLINEEE!!! AWAS!!!, " teriak Jason.

Tapi Celline terus saja berjalan.

TIIIIIINNNNNNN!!!.

Suara klakson mobil memeka kan telinga, Celline terkejut dia mulai tersadar bahwa kini diri nya dalam bahaya.

Jason pun berlari ke arah Celline, ketika mobil nyaris menabrak Celline Jason langsung memeluk Celline dan mereka berdua jatuh dan berguling-gulingan hingga ke tepi jalan.

" kamu gak apa-apa?, " tanya Jason kepada Celline yang kini sedang berada di atas tubuh nya.

" A-a-aku. "

Celline tak mampu berkata-kata, air mata nya tumpah dan dia pun menangis sesegukkan di dada Jason.

Jason yang tidak mengerti apa yang sedang terjadi dengan Celline pun mencoba menenangkan Celline.

" hey, jangan nangis. Semua nya sudah baik-baik aja. "

" hmm, ngomong-ngomong bisa gak kamu bangun dulu. Soal nya kita sekarang ada di tepi jalan, " lanjut Jason.

" oh, iya. Maaf, " jawab Celline.

Dia pun beranjak dari atas tubuh Jason dan mereka pun sekarang sama-sama berdiri.

Jason mengajak Celline untuk masuk ke kantor nya yang berada di hotel.

Sesampai nya di ruangan kerja nya, Jason menyuguhkan teh hangat untuk Celline.

" minum dulu, " kata Jason sambil menaruh teh ke meja.

Mereka berdua kini sedang duduk di sofa yang berada di ruangan kerja Jason.

" makasih pak. "

Celline pun meminum teh hangat nya.

Jason memperhatikan wajah Celline, dia masih melihat raut kesedihan dari wajah sekertaris nya itu.

" hmm, by the way. Apa kamu lagi ada masalah? Soal nya dari tadi saya perhatiin kamu bengong terus sampe mau ketabrak mobil gitu. "

" sa-saya.. "

Celline tak meneruskan kata-kata nya.

Jason tampak mengerti, mungkin Celline gak mau cerita masalah apa yang sedang dia hadapi.

" kalau kamu gak mau cerita gak apa-apa yang penting ka-"

" saya cinta sama bapak!. "

Celline menyela omongan Jason, dan kini mata nya menatap mata Jason.

Jason membulatkan mata nya, mulut nya terbuka sedikit karna sangat terkejut dengan omongan Celline.

" a-apa?, " ucap Jason pelan.

" saya cinta sama bapak!. "

Celline mengulang perkataan nya lagi.

Membuat waktu di sekitar Jason berhenti sejenak.

" saya cinta sama bapak, bapak harus tau itu, " ucap Celline sambil meneteskan air mata.

Jason mulai menguasai diri nya agar tidak terkejut lagi.

Jason pun tertawa kecil.

" kamu ini becanda aja, saya tau nih kamu lagi nge-prank saya kan? Mana tuh kamera nya?, " tanya Jason sambil celingak celinguk mencari keberadaan yang mungkin di sembunyikan Celline.

" saya lagi gak nge-prank apalagi becanda sama bapak, " kata Celline sambil menatap Jason.

Jason tau kalau apa yang di omongin Celline memang benar tentang perasaan nya, Jason bukan laki-laki yang gak peka bahkan dia tau sejak pertama kali bertemu itu Celline mulai menyukai nya. Tapi Jason tak mau memikirkan nya maka nya dia pura-pura saja tidak terjadi apa-apa.

Apalagi saat Sheina mengatakan kalau feelling nya Celline itu suka sama Jason, Jason saat itu pun semakin merasa yakin tentang pikiran nya hanya saja dia buru menepis nya.

Selama ini bukan nya dia gak tau kalau istri nya itu sedang menjaga nya dari Celline, dia pun juga tau kalau Sheina sengaja sering datang ke hotel untuk memantau dan memanas-manasi Celline.

Jason tak keberatan dengan hal itu, justru dia pun menikmati dan mendukung apa yang dilakukan istri nya tersebut.

Justru cinta nya dan Sheina semakin kuat.

" jadi gimana? Apa Mr. Jason bisa nerima saya?. "

Jason tersenyum.

" kamu ini, becanda nya serius banget, " ucap nya sambil mengacak-acak rambut Celline lembut.

" udah ah, saya mau pulang dulu. Baju saya kotor jadi saya harus ganti baju apalagi nanti mau meeting sama client di luar. "

Jason melangkah ke arah pintu.

" tapi pak... "

Celline coba menahan langkah Jason.

" oh iya, saya kayak nya gak balik lagi deh ke hotel. Jadi, kalau kamu mau pulang pulang aja gak apa-apa. Kamu juga kayak nya butuh istirahat baju kamu juga kotor tuh, bye. "

Celline mengangguk pelan, Jason pun terlihat sudah menghilang dari pandangan nya.

" tak apa kalau kamu gak mau jawab apa-apa, tapi setidak nya sekarang kamu tau yang sebenar nya tentang perasaan ku, " lirih nya.

***

HEY JE, THAT SHOULD BE ME (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang