Keduanya resmi bercerai, Jay tidak bisa berbuat apa apa dan hak asuhnya jatuh ke tangan suaminya Siwon Jaya hanya bisa memandang bahunya ditepuk pengacaranya
"Maaf, aku sudah berupaya"
"Terima kasih paman, tidak apa apa"
"Ayo kita pulang?"
"Ya ayo"
"Paman, aku sudah banyak merepotkan" suara Jay bercampur dengan suara deru motornya
"Jay, aku satu satunya keluargamu jadi sudah wajar aku membantu dan kau tidak pernah merepotkanku"
"Aku akan membantu paman dipeternakan"
"Boleh saja, nak"."Aku tidak mau menikah dengan siapapun, aku sudah memenuhi apa yang kalian inginkan, jangan sakiti dia" Siwon terpaksa ini satu satunya cara menyelamatkan Jay
"Jika kau pikir cintamu akan menyelamatkannya lihat saja" ibunya mengancam lagi."Kau ini berhenti menggodaku, cepat katakan apa yang kau inginkan"
"Bibik tau saja, boleh pinjam motornya?"
"Eh mau kemana?"
"Anu hari ini ulang tahun anak kami, aku ingin membelikannya boneka bik lalu mengirimnya" bibiknya menyentuh wajahnya
"Pergilah nak, hati hati ya" kemudian wanita itu memberinya uang
"Untuk apa ini, aku masih ada tabungan tidak perlu"
"Sudah pakai ini saja, sana nanti kalau pamanmu bertanya bibik yang akan menjawabnya hmm"
"Ya aku pergi dulu" baru berlari ia kembali ke bibinya
"Anu kuncinya?"
"Ah iya ya ampun" bibinya menyerahkan kuncinya.Gadis kecil manis itu masih merengek meminta bertemu Daddynya yang tentu saja tidak bisa ia penuhi hatinya sakit semua ini salah ibu dan ayahnya berpikir uang akan mengendalikan semuanya bahkan mereka diawasi
"Daddy tidak sayang kita lagi, Appa"
"Daddy sayang sama kita tapi kita tidak bisa berbuat apa apa nak"
"Kenapa, ini kan ulang tahunku mari pulang ke hawai Appa" Siwon menarik nafas dan menghembuskannya ia juga menginginka hal yang sama
"Appa juga nak, tapi oma opa mu tidak setuju"
"Eoh" anaknya menoleh
"Ya nak"
"Aku akan meminta izin untuk kita Appa"
"Jangan, jika kau lakukan oma dan opa akan marah besar" Siwon memeluk putrinya.