Matthew memutar bola matanya malas apa apaan ibunya menitipkan anak manja temannya kepadanya ia tidak waktu melayani kemanjaannya, Matthew memijit pucuk hidungnya
"Berhenti memanggilku kakak beruang"
"Kak Matt galak tapi lucu seperti beruang" pekik Joshua"Terserah, habiskan makanmu aku tidak mau ibuku berpikir aku tidak memberimu makan"
"Tapi aku tidak suka yang ini, aku mau yang itu" Matthew heran bukankah rotinya tidak ada bedanya dengan roti coklat milik Joshua
"Jangan bilang" Joshua mangut mangut imut ia bersemangat
"Baiklah" ia mendorong piring berisi roti sisa separuh ke arah Joshua ia sudah tidak nafsu melanjutkan sarapan paginya."Dia membuatku pusing setiap hari dan usianya batu enam belas tahun, aku menerimanya karena cerita ibuku" gadis itu menganggu
"Hati hati, sekarang benci nanti cinta" gadis itu tersenyum menggoda"Hah mana mungkin anak manja bukan tipeku"
"Masa sih, entar bucin lu baru tahu" Matthew berdecih."Kakak beruang sudah pulang, gimana ada tidak?" Matthew lupa
"Aduh aku lupa, kau saja yang membeli bersama paman supir" Matthew memberikan black card Joshua
"Tapi mau kakak beruang yang beli itu bukan keinginanku" Matthew menghembuskan nafasnya kasar
"Dosa apa yang aku lakukan dengan bocah ini" keluhnya pelan
"Apa kak beruang?"
"Tidak ada" ketusnya