"Sayang jangan manja deh, selama disana kamu nggak tinggal sendirian tapi kamu akan tinggal serumah dengan anak teman bunda"
"Aku kan mau kuliah disini ngapain jauh jauh sampai kesana ditambah serumah lagi dengan orang asing" anak semata wayangnya mencebik lucu
"Nyu nyu nyu anak bunda lucu banget cih" ia gemas
"Ih bun sakit" ia menarik tangan ibunya yang mencubit pipinya
"Bunda ingin kamu mandiri dan kamu kan senang menari kan sekolah itu memiliki beberapa guru tari terbaik didunia sayang"
"Benar bun, bunda gak bohongkan?""Ya nggaklah kan bunda mau yang terbaik buat kamu, eh ya kamu udah beres bereskan sayang"
"Ya bun, yang penting penting aja kata bunda"
"Ya udah kita berangkat bentar lagi hmm?" Harry manggut dan berlari kekamarnya.Ibu dan anak itu disambut pemuda tinggi wajahnya terlihat dingin ia segera salim dan mengambil barang barang Harry dari dalam bagasi
"Ini Harry anak tante, tante titip dia yang kalau dia nakal dimarahin ajah"
"Bun aku gak pernah kok"
"Sudah bunda mau pulang dulu kalau ada waktu bunda akan berkunjung dan jangan menyusahkan Matt"
"Iya bun, bunda hati hati ya kok bunda gak tinggal dulu bentar"
"Entar malam bunda ke Paris sayang ada jadwal fashion show disana"
"Entar telponan ya bun?"
"Pasti, daaaah" ia sempatkan mencubit dan mencium pipi Harry
"Bundaaaa" ia kesal, Matt hanya terdiam memandang interaksi keduanya.Keduanya tidak berbicara Harry mengikuti Matt dari belakang hingga ia berhenti disebuah pintu kamar kemudian membukanya mereka tinggal diapartemen dua kamar yang mewah
"Ini kamarmu" suara Mat bariton dan berat
"Jika butuh sesuatu katakan saja" sambungnya, Harry mengangguk
"T-terima k-kasih"
"Istirahatlah" Matt meletakkan barang Harry didekat almari kemudian pergi menutup pintu.