Anak 15 tahun memandang nanar ayahnya bagaimana bisa ayahnya akan menikahkannya dengan anak temannya ia memegang pipinya yang panas memerah berbentuk tangan
"Justin akan membawamu hari ini ia dalam perjalanan, barang barangmu sudah dikemasi kau akan tinggal bersamanya" Ozzy sangat membenci ayahnya menjualnya demi saham.
Terdengar mobil masuk kepekarangan
"Nak Justin, ayo masuk""Selamat siang, Om?"
"Jangan panggil Om, kau akan segera menjadi putraku juga panggil ayah"
"Ya ayah, aku harus bergegas kembali terbang dia susah siap?"
"Nah itu dia" Ozzy menarik kopernya wajahnya dingin dan Justin melihat noda merah dipipi Ozzy ia tidak suka itu, Ozzy dan pelayan memasukan tas tasnya ia langsung masuk mobil mengabaikan kedua orang tuanya.Mereka sampai dibandara barang batangnya di bawa oleh pengawal mereka menggunkan jet pribadi milik Justin, tidak ada pembicaraan Justin tidak bodoh ia tahu Ozzy membencinya.
Bahkan selama terbang mereka tidak bicara masalahnya keduanya adalah pendiam dan dingin, hingga saat dirumah Justin yang wah dengan limosin mereka disambut para pelayan dan seorang wanita.
"Duh manisnya, ini namanya Ozzy?"
"Ya ibu" singkat Justin masuk mengabaikannya, Ozzy tersenyum tipis kepada ibu Justin
"Ayo masuk, istarahat dan kita akan makan malam bersama bersama keluarga besar besok kalian akan menikah, ibu tidak mau kau kelelahan sayang" Ozzy hanya mengangguk.Ozzy lelah seharian ini ia sibuk dengan para tamu tamu dan mengabaikan kedua orang tuanya, ya ia baru saja menikah berciuman ya tentu tapi tidak ia nikmati