"Apa tidak ada yang lain?"
"Ih kau ini lihat dia manis sekali jangan pilih pilih, dia masing bersegel" adik perempuannya mengerling
"Aku saat bersamanya akan seperti om om pedo" pemuda itu hanya menunduk ia tidak berani memandang pria didepannya ala lagi auranya terasa mengerikan baginya
"Kakak ku yang tampan kau masih muda untukku dan cepat beri aku keponakan dan cucu bagaimanapun ia pilihan ibu, aku pergi daaaah" wanita itu pergi berlari
"Siapa namamu bocah?"
"B-B-Bradley tuan"
"Kemari duduk dipangkuanku" Ben menepuk pahanya, anak itu takut takut berjalan kearahnya dan duduk perlahan dipangkuan Ben
"Pandang aku" Bradley memandangnya takut takut hingga matanya membulat
"Mengapa kau terkejut?" Ia menggeleng cepat wajahnya berubah sangat merah
"Kau manis sekali pantas ibuku nemilihmu" Ben mencium bibir Bradley lembut.Pernikahan berjalan lancar yang paling bahagia adalah ibu dan adiknya jejeritan gak jelas Ben berjalan kekamar dimana suami mungilnya menunggu ia harus menemui beberapa tamu penting sebelum kekamar.
Bradley menelan ludahnya kasar mendengar pintu dibuka tanpa basa basi Ben langsung menyerangnya ia bukan tipe orang yang suka basa basi, pertama hanya suara tangis dan kesakitan hingga berubah menjadi suara desahan desahan entah berapa ronde bodo amat gak sempat itung.Bardley terbangun dengan sakit diluruh badan terutama bagian bawah ia tidak bisa bangun atau berjalan namun Bradley terkejut tubuhnya digendong tanpa aba aba dalam diam mereka mandi bersama dan Ben menciumi tubuh Bardley namun kemudian ia mengentikannya
"Kau memabukkan aku suka" bisiknya membuat hati Bradley berbunga ia tidak menyangka dibalik sikap dinginnya Ben orang yang cukup mesum.