Alec agak membungkuk mengedipkan matanya kemudian ia tertawa, yang ditunjuk dan ditertawakan menjadi kesal ia menendang dengkul Matt membuat Matt kesakitan memegang dengkulnya
"Dasar cebol, aku gak mau kita berdua batangan bu"
"Kau tendang saja sampai dia bilang ya" ibunya memprovokasi Adam sambil tersenyum lembut
"Anak ibu aku atau dia?"
"Dia akan segera jadi anak ibu juga""Ibu saja yang nikah dengan dia" ibunya menggeplak kepala anaknya
"Heh mau jadi anak durhaka, udah minggu depan kalian nikah titik gak pake koma" Matt mengusap kepalanya memandang kepergiannya dan ia juga pergi meninggalkan Adam wajah yang tersenyum itu berubah sendu."Sudahlah jangan sedik aku tidak apa apa, jangan kuatirkan aku"
"Sikap Alec dan ucapannya, ibu tidak suka meskipun dia anak ibu" Adam menggenggam tangan calon mertuanya tersenyum.Hari pernikahan Adam sendiri tidak membayangkan akan menikah dengan umur 19 tahun tapi ia harus memenuhi janjinya kepada almarhum orang tuanya, dengan digandeng ibu mertuanya ia berjalan ke altar ia sedikit bergidik melihat wajah Matt yang dingin tapi ia akui Matt tampan namun seperti tidak punya hati.
Matt kalau tidak ingat ibunya ia akan memilih pergi ide konyol ibunya membuatnya tidak nyaman, ia memandang Adam ia terlihat sangat manis tersenyum tipis. Semua berjalan dengan lancar kecuali bagian ciuman, Matt hanya mencium dahi Adam antar kena atau tidak entahlah, Adam saja berharap lebih mana mungkin Matt mencintainya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mpreg Random (S1 End)
Ficção Adolescenteefek halu, one shot, kumpulan cerpen mpreg