Mereka bersalaman tanda sepakat namun wanita itu memandangnya saja tidak sudi Jay masa bodoh yang penting ia dibayar ia membutuhkannya untuk membiayai pengobatan anaknya.
Anak sekecil itu harus menjalani operasi besar matanya terus mengawasi anaknya sibuk dengan bonekanya"Ayah boneka ini lebih besar dariku" Jay terkekeh
"Ya biar dia menemani Ken waktu tidur memastikan anak ayah baik baik saja"
"Terima kasih ayah, pasti sangat mahal"
"Untuk Ken ayah tidak perduli semahal apapun"
"Ken sayang ayah" ia memeluk Jay dan bonekanya
"Ayah juga menyayangi Jay" ia mencium pucuk kepala Kenny.Pagi pagi mereka sudah berdebat tapi Harvey orang yang lebih memilih mengalah daripada ia harus berdebat berkepanjangan dengan istrinya
"Bukan aku yang memilih"
"Ya tapi bukan aku yang menginginkan anak"
"Tentu saja untuk membutuhkan penerus"
"Kau pergi sendiri aku tidak mau ikut"
"Ya ya terserah kau saja" Gabriel mengabaikan istrinya yang masih ngocehJay tidak tahu prosesnya akan sesakit ini dan ia bahkan disuruh menginap dirumah sakit
"Aku tidak bisa Dok, anakku sendirian dirumah""Kau punya anak?"
"Uh ya tuan Gabriel, dia sedang sakit"
"Kau tidak mencantumkannya di proposalmu"
"Aku tidak mau dianggap mengkomersilkan anaku Tuan"
"Ya sudah, aku akan mengirm perawat 24 jam selama kau dirumah sakit"
"Terima kasih tuan"
"Sama sama" senyum Gabriel membuat dadanya berdebar.