"Apa kau tidak bisa tinggal lebih lama?"
"Aku tidak bisa Dean"
"Ayolah Cas setiap kita..."
"Stop jangan katakan" wajah Cas sedikit memerah mengingat kadang Dean bicara tanpa disaring
"Hahaha kau malu rupanya" Cas mendengus ia bergegas pergi setelah berpakaian.
"Ia sudah pergi?" Sam bergabung dega Dean yang sedang menikmati sarapannya
"Ya tadi"
"Kalian itu dibilang pacaran tapi seperti kucing dan tikus"
"Anak kecil tidak boleh tahu" Sam mendelik dan melemparkan serbet kewajah Dean
"Siapa yang anak kecil, kau itu kadang kekanak kanakan bukan aku" Dean masih santuy menikmati sandwichnya mengacuhkan ucapan Sam.Dean mengusap dadanya begitu juga Sam yang berdiri dibelakangnya mereka terkejut saat memyalakan lampu Castiel sudah duduk manis menunggu mereka
"Kau itu bisa tidak secara normal pakai pintu" omel Sam
"Kalian darimana saja aku sudah hampir satu jam menunggu"
"Kami menyelidiki sesuatu" Sam ketus dan pergi meninggalkan keduanya.
"Abaikan Sam"
"Ya aku mengerti" Dean duduk dipangkuannya
"Jadi, kau merindukanku?" Dean menyilangkan tangannya
"Ya begitulah" Castiel meletakkan kepalanya dibahu Dean
"Kau tidak apa apa, Cas?"
"Ya" Castiel memeluknya posesif."Dia bertingkah aneh Sam tidak marah marah atau pun curiga padaku malah ia sangat manja sekali" Sam mengambil buku dari tangan Dean
"Mungkin dia sedang ada masalah"
"Dia sudah aku desak namun ia tidak mau mengatakannya padaku"
"Ya desak terus"
"Dia seorang malaikat jangan lupa"
"Ah ya ia pandai menjaga rahasia"
"Nah itu tahu"
"Bodo ah bukan urusan ku, aku pergi"
"Kemana"
"Mau tau aja atau mau tau banget"
"Serahlah males" Sam tertawa puas.