Rupert mendorong pintu terburu buru dan ia terpaku memegang dadanya detak jantung nya serasa berhenti.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Nick" ia tersenyum wajahnya tidak menunjukkan rasa sakit namun terlihat jas tubuhnya gemetar menahan sakit, Nick mendekat dan duduk didekatnnya "Ayo kita kerumah sakit" "Aku tidak bisa" "Jangan keras kepala Rupert" "Mereka akan menemukanlu disana" "Mereka?, kasus apa yang kau tangani?" "Dimana Chase?" "Dia ikut orang tuaku mereka membawanya liburan ke Eropa kemarin" "Syukurlah" "Rupert jawab pertanyaanku" "Teroris, aku mengungkap jaringan mereka sekarang mereka mengincarku"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Setelah ini aku mau kau berhenti Rupert, aku tidak mau anak kita menjadi yatim dan aku tidak pernah bisa membayangkan kehilanganmu" "Maafkan aku, baiklah" "Sudah, aku akan menghubungi temanku, ia seorang dokter aku akan menelponnya" Nick mencium dahi dan bibir Rupert lembut dan berjalan keluar menelpon temannya. Entah Nick pusing Rupert masih bisa tersenyum dan tidak merintih ia yakin Rupert kehilangan banyak darah "Bagaimana Jay?" "Seharusnya ia dirumah sakit" "Aku juga berpikir begitu hingga kau tahulah dengan pekerjaannya aku percaya padamu"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Nick beruntung kau cepat menghubungiku, mengapa ia tidak ke safe house" "Ia pasti punya alasan sendiri, ia hanya percaya padaku dan kau aku meyakini itu" "Beruntung Chase tidak bersama kalian, orang tumu itu mengerikan" Nick terkekeh "Ya itu membuatku lega" "Aku pulang dan perketat keamanan kawan, kau punya banyak pengawal kepercayaanmu" Nick mengangguk ia memandang kepergian Jay.
