Jari jari itu memainkan surai hitam milik Kris yang masih betah terpejam dan lenguhan pelan disertai mata itu membuka pelan
"Tuan, apa yang terjadi dan ini dimana?" Suaranya serak dan pelan
"Kau pingsan dan kau di rumah sakit sekarang mereka menghubungiku" Adam membantunya duduk
"Kepalaku pusing dan mual" Adam mencium dahinya pelan
"Tentu saja, ada sesuatu yang tumbuh disana" Adam membelai perut rata itu dan Kris tercenung.Adam membaca hasil lab yang diberikan dokter kepadanya dan bibirnya tersungging senyum dan ia merasa senang dengan hasil tes yang diterima hatinya semakin mantap untuk melamar Kris dan ia tidak mempermasalahkan gunjingan gunjingan anak anak disekolah Kris.
Ia memikirkan lamaran Adam yang akan bertanggung jawab tapi bagaimana jika ini bukan bayi Adam tapi memang hanya Adam yang melakukannya tanpa pengaman dan ia memang tidak mengkonsumsi pil pencegah kehamilan.
Kris memandang wajahnya didepan kaca ini adalah hari dimana ia sudah memutuskan apakah ia akan menolak atau menerima lamaran Adam hingga terdengar ketukan dari luar menyadarkannya dari lamunan
"Kris, kau tidak apa apa didalam?" Adam terdengar khawatir
"Aku tidak apa apa, Tuan" Kris membuka pintu pelan
"Kau yakin?" Kris mengangguk pelan mereka saat ini dirumah ibu Adam dan sedang menunggu kepulangan wanita yang Adam paling hormati ayahnya sudah lama tiada karena sakit."Aku mau pulang" cicitnya pelan
"Kau takut dengan ibuku?"
"Anda tahu pekerjaanku tuan dan aku tidak sangka kalau anda langsung membawaku menemui ibu anda tanpa menunggu jawabanku" Adam menyerahkan kopian file kepada Kris dan Kris menerimanya bingung
"Apa ini?"
"Bacalah dan ini asli, aku meminta dokter melakukannya dan hasilnya sesuai yang aku perkirakan" kris membacanya dan matanya membulat
"Ya Kris bayi itu milikku dan darah dagingku" Adam menyentuh perut datar Kris namun moment itu terhenti saat seseorang dengan penuh cinta menggeplak kepala Adam dari belakang."Dasar anak kurang ajar, kau menghamili calon menantuku begitu saja" Adam hanya cengengesan sedangkan Kris bingung
"Ya itu karena ibu terus mendesakku untuk menikah dan memiliki anak, ini aku memenuhi keinginan ibu sekaligus" Ibu Adam menggenggam tangan Kris lembut
"Adam sudah menceritakan semuanya, kau sangat manis dan cantik" ibu Adam membelai wajah Kris dengan sayang membuat Kris bersemu merah dan menunduk
"Aku...." wanita itu menunduk dan mecium kening Kris
"Nah sudah aku katakan bukan, tidak ada yang perlu kau khawatirkan Baby" wajah Kris semakin merah dan mengangguk pelan.Kris menggandeng dan berjalan pelan menuju pelaminan dimana Adam sedang menunggunya bersama pendeta
"Kau tidak apa sayang?" Kris mengangguk pelan mendengar pertanyaan ibu Adam
"Semuanya akan baik baik saja hmm?"
"Ya ibu" keduanya berbicara pelan.
Adam menyambutnya dan menggengam tangannya erat menghadap pendeta keduanya mengucap janji pernikahan dan bersama untuk selamanya.The end.....