Leto menatap nanar nisan kecil itu tangannya menggenggam erat ingin rasanya ia memutar lagi waktu, ia mengambil hpnya yang bergetar
"Ya ayah?"
"....."
"Aku segera pulang, aku menemui anakku"
"....." leto memutuskan panggilan telinganya sakit dengan drama sedih dan alay ayahnya.
Ia baru saja masuk disambut oleh orang tua dan beberapa orang asing yang ia tidak kenal
"Ayah?" Ia mendekati ayahnya dan duduk di dekatnya.Semua pembicaraan terdengar membosankan hingga ia terkejut ia pikir ini tentang menikahkan adik perempuannya tapi dia dan pria jangkung berambut hitam yang duduk berseberangan dengannya
"Ayah" ia menyela
"Ya nak?"
"Aku tidak mau"
"Semua sudah diurus tidak bisa di batalkan"
Leto terdiam matanya memandang pria itu lagi, ada sesuatu terjadi saat pria itu memandangnya kemudian pria itu tersenyum tipis padanya tapi aura pria itu sangat dingin.Semuanya lancar dan tertutup hingga ia menatap keluarga dan saudarinya tersenyum keladanya mengantar kepergiannya siapa sangka itulah saat terakhir ia melihat mereka persawat kecil itu meledak di udara, Leto hanya diam selama dipemakaman ia baru sehari menikah dan kini dipemakaman saudari dan orang tuanya, tidak ia tidak menangis tapi hatinya serasa mati.
"Sampai kapan?" Leto terkejut ia tidak sadar jika Keanu sudah pulang
"Sampai kapan apa?"
"Kau pendiam dan sangat tertutup"
"Maaf, itulah aku"
"Ayo"
"Kemana?"
"Bertemu anakmu, kata ayahmu kau bisa mneghabiskan waktu berjam jam disana"
"Ya ia benar, tapi sekarang aku sedang tidak ingin"
"Leto aku tahu mengapa semua ini menimpamu, orang tuamu seperti firasat mereka akan pergi meninggalkanmu dia datang menemuiku meminta perlindungan dariku" Leto memandangnya
"Aku akan mengurus mereka, sudah cukup yang mereka lakukan padamu" Leto menghangat.