"Aku tidak mau, bagaimana bisa kalian menikahkan aku dengannya dia dan aku sama sama bertongkat" dua orang bersiteging dan si ibu hanya terdiam tidak mampu bersuara
"Ini saatnya kau membantu kami Elgort" putra semata wayangnya terdiam bahkan pelukan ibunya ia abaikan bagaimana bisa mereka menjual putranya sendiri
"Terserah kalian saja" Elgort melepaskan pelukan ibunya dan naik masuk kekamarnya."APA?" Joe teman karibnya kaget setengah mati
"Cius loh, kok tega sih kans sama sama batangan" Elgort hanya terdiam pikirannya kemana mana sekarang
"Ansel, helloooo" Elgort bangkit dan berjalan keluar membawa tasnya
"Woi woi mau kemana hey kau mau bolos?" Elgort tetap berjalan menuju gerbang sekolah."Sayang ayahmu memanggil" tangannya memegang tangan putranya namun putra nya segera bangkit dan turun mengabaikan sang ibu
"Ayah" suaranya serak dan pelan
"Ah nak ini tuan Lee calon suamimu" Elgort memandangnya sesaat
"Hi Elgort?"Sungguh diluar perkiraan Elgort ternyata masih muda dan tampan eh apa yang ia pikirkan barusan? Elgort menjabat tangannya sebentar dan ayahnya bangkit memberi mereka waktu untuk saling mengenal.
Elgort hanya menunduk diam
"Pandang aku Elgort, kau cantik benar yang ayahmu katakan" Elgort memgepalkan tangannya
"Jangan panggil aku cantik" ucapnya dingin
"Aku tidak suka dibantah Elgort sayang" Elgort memandangnya benci
"Terserah, aku hanya boneka" judesnya.