Harry memekik telinganya dijewer bundanya yang mulai kesal
"Aduh bunda sakit" Harry manyun memegang telinganya yang sakit
"Pokoknya selama bunda nggak ada kamu jangan nakal dan aneh aneh kau hanya sendirian duh bunda jadi khawatir, baiknya bunda batalkan saja ya?""Jangan bun aku janji deh, kan bunda udah lama menginginkan pekerjaan ini"
"Oke deh bunda pergi dulu" ia menciumi wajah Harry dan mencubit pipinya
"Sakit bunda, hati hati bun kasih kabar ya?"
"Ya" teriak bundanya sambil ngacir.Harry menutup telinganya orang sebelah bertengkar lagi mereka pasangan sesama jenis alias gay seperti dirinya
"Uh bertengkar lagi, sebel"
Hingga terdengar ketukan dipintu entah siapa yang bertamu, Harry membuka pintu.Harry melongo ia sangat tampan dan jangkung biasanya ia hanya mendengar suaranya ia tidak pernah bertemu orangnya
"Hai aku Kris" hmm manis dan mungil ujar Kris dalam hati
"H-hai ada apa ya?"
"Aku minta maaf kalau kami sering ribut, siapa namamu"
"A-aku Harry, tidak apa apa...ada yang lain?"
"Tidak ada sih cuma mau minta maaf, dah" pria itu pergi dan Harry akhirnya bisa bernafasa lega dadanya seperti ada balapan.Sudah beberapa hari ini tidak lagi ada suara pertengkaran dan Harry makin dekat dengan Kris hingga saat Kris memintanya menjadi pacarnya Harry langsung menerimnya jadilah mereka pacar lima langkah eh?
Harry sedang berbicara dengan bundanya ia rindu Kris diruang tamu menunggunya sambil menonton tv ia tidak mau mengganggu percakapan ibu dan anak.
Pintu terdengar diketuk dengan kasarvlwbih tepatnya digedor Harry segera membukanya Kris sedang kekamar mandi, ia mendengar keributan yang berasal dari ruang tamu dan Kris terkejut jantungnya hampir berhenti bernafas melihat ruang tamu itu berantakan dan berlari memghampiri Harry yang tidak sadarkan diri dengan darah yang berasal dari kepalanya.Kris memegang pipinya yang panas dutampar oleh bunda Harry yang langsung pulang mendengar kabar putra kesayanganya
"Jangan pernah lagi menemui putraku, aku yakin ini karena kau pergi dari sisi" gigit ibu Harry gemeretak ia baru pergi tiga bulan ini terjadi baginya Harry adalah hartanya yang berharga semua yang ia lakukan hanya untuk Harry yang tersisa dari suaminya yang meninggal saat Harry baru berapa bulan.Kris melangkah gontai ia harus menemui mantannya ini jelas berdasarkan anting yang ia temukan karena Harry tidak menggunakan anting.
Kris tercekat mendengarnya Sean mantannya hamil dan hamil anaknya ia mencintai Harry tapi ia bukan pria bejat yang tidak bertanggung jawab
"Kris ini anakmu, kau tahu aku tidak pernah berhubungan dengan siapapun selain kau"
"Tapi apa yang kau lakukan padanya ya tuhan Sean dia hampir meninggal dan selamat kau menang aku akan bertanggung jawab" Kris pulang ia lelah sekali hatinya hancur ia mencintai Harry."Kamu duduk saja sayang, biar bunda yang membereskan semuanya hmm?" Harry hanya mengangguk lemah tidak menyahut ia bersender sedikit pusing dan mual memejamkan mata air matanya mengalir pelan hingga ia merasakan tangan lembut menghapus air matanya, ia membuka matanya memandang ibunya
"Harry sayang bundakan?" Harry mengangguk
"Harry tau kenapa bunda lakukan ini bukan?"
"Ya bun, Harry ngerti kok"
"Bunda ingin yang terbaik, ia sudah menikah lupakan dia Harry"
"Iya bun" Harry tersenyum tipis
"Bunda sayang Harry hanya Harry yang bunda punya dan bunda tidak mau Harry tinggal sendirian lagi hal hal seperti inilah yang bunda takutkan saat bunda pergi"
"Iya bun, Harry ngerti kok dan aku bisa berkumpul dengan bunda lagi aku akan melupakannya bun aku janji" bundanya mencium kening Harry.Keduanya terdiam hingga Harry membuka suara
"Aku kemari ingin pamit, Kris"
"Kau akan pergi?"
"Ya aku akan pergi ke Paris bersama ibuku dan sekalian aku mau berobat" Sean datang ia tampak menyesal
"Maafkan aku Harry?"
"Sudahlah tidak apa aku mengerti aku pamit dan selamat atas pernikahan kalian" Sean memeluk Harry erat ia menangis menyesali perbuatannya bahkan Harry tidak melaporkan nya ke polisi
"Sudah sudah itu hanya kecelakaan" Kris hanya mematung diam
"Sayang ayo pergi" teriak ibunya ia terlihat tidak suka dengan pasangan itu
"Jaga diri kalian dan anak kalian" Harry berbalik dan air matanya mengalir tanpa sepengetahuan pasangan itu ibunya melihat Harry sendu
"Sayang" Harry masuk kemobil ia menangis dalam diam sepanjang perjalan ke bandara.End