"Apa maksudmu kita kalah tender?" Bentak pria itu kepada timnya
"Maaf bos tapi ternyata tender itu telah diambil oleh perusahaan saingan kita"
"Sialan, kenapa mereka selalu mencari masalah dengan kita?" Anak buahnya pun heran.
Sejak kepemimpinan baru perusahaan tersebut seolah mencari masalah dengannya, hingga ia nerasa cukup
"Aku harus pergi" ia bangkit dan berlalu tanpa menunggu jawaban timnya yang menunduk."Apa yang kau inginkan, kau seolah mencari masalah denganku dan kau membuatku muak" pria lebih tinggi itu terkekeh
"Ya hanya itu caranya mencari perhatianmu" Jeremy bingung
"Hah apa?"
"Ya aku mencari perhatianmu dan bahkan aku juga menyelidiki semua hal tentangmu"
"Kau sakit, lihat aku jangan membelakangiku" pria itu berbalik memandangnya"K-k-kau.....aku harus pergi" lengannya dicekal
"Tidak semudah itu, Jeremy...aku tidak akan mengulangi kesalahan yang sama"
"Lepaskan" cekalan Timothy semakin kuat
"Lepas, aku melepaskan kau sekali dan kau menghilang dengan putriku"
"Dia putriku, aku yang mengandung dan melahirkannya"
"Ya dan darahku didalam tubuhnya"
"Aku lakukan apa yang harus aku lakukan"
"Benarkah, sepicik itu kah pikiranmu tentangku"
Pintu terbuka menampilkan sekretaris Timothy dan cekalannya terlepas ia bergegas pergi
"Bos, ayah anda disini" Timothy menghembuskan nafasnya kasar.Jeremy langsung pulang tidak kembali kekantor san bergegas menemui putrinya
"Ayah, hari ini ibu guru memberi kami tugas"
"Apa itu?"
"Kami diminta kami menceritakan tentang ibu, sedangkan aku tidak punya ibu" Jeremy tertohok ia terdiam
"Maafkan ayah, kau katakan saja tentang ayah saja sayang"
"Ayah, siapa ibuku?"
"Oh sudah jam makan malam ayo kita ke ruang makan"
"Ya aku juga lapar, hari ini bibik memasak kesukaanku ayah"
"Benarkah? Ayo" putrinya turun dari pangkuannya berlari ia memandang miris putrinya.