Rhys masih sedikit takut mengingat peristiwa tadi malam jika tidak karena mahluk itu mungkin ia sudah menjadi headline berita pagi ini
"Matanya bersinar dan ia terlihat mengerikan""Kau tidak melihat wajahnya?"
"Tidak, setelah menyelamatkanku dia menghilang dikegelapan"
"Bukankah sudah aku katakan tugas akhir jangan berhubungan dengan hal hal magis Rhys""Justin, tolonglah jangan mulai lagi lihat aku tidak kenapa kenapa bukan kau tidak perlu khawatir aku bisa jaga diri"
"Kita memang bukan saudara kandung tapi kau sudah seperti saudaraku sendiri, kalau tidak karena mahluk itu aku tidak membayangkan apa yang mereka lakukan padamu"
"Maaf, aku..." Rhys menoleh sekita
"Ada apa?"
"Aku merasa ada yang memperhatikan kita"
"Hanya perasaanmu saja, sudah aku harus kekantor dan bukankah kau akan mengantar tugas akhir S2 mu itu?"
"Ya tuhan" ia memekik melihat jam tangan.Justin memperkenalkan Rhys pada temannya dan ia merasa tidak asing pada sosok tinggi besar itu
"Kau tidak apa apa Rhys, sepertinya aku membuat mu takut"
"Aku tidak apa apa hanya aku merasa pernah melihatmu tapi aku lupa"
"Tampangnya memang pasaran" Justin
"Enak aja, ganteng gini dibilang tampang pasaran benarkan Rhys?"
"Eh iya hehehehe"
"Seharusnya lu dukung gua bukan dia" Justin kesal.