Luna pasrah ia memejamkan matanya namun tidak ada yang terjadi hingga ia membuka matanya tidak ada lagi todongan senjata dan pria itu sudah pergi ia bernafas lega tapi siapa dia dan kenapa pria itu ingin membunuhnya hingga ia menyentuh perutnya
"Ayah mu ingin kita mati, nak" ia menangis ditempat persembunyiannya Keanu mendengar semuanya
"Sial aku hampir membunuh orang yang tidak bersalah" pikirnya dan pergi."Kami pikir kau tidak akan pulang, nak"
"Kalian keluargaku mana mungkin aku tidak pulang ayah" Luna tidak sadar ia membawa bahaya pulang
"Kami selalu menunggumu"
"Aku....ada yang ingin dibicarakan"
"Kak, duduklah aku memasak makanan kesukaan kakak saat kakak mengabari kami akan pulang" Luna duduk dan ia sangat bahagia setelah sekian lama
"Ini salah kami, ibu dan ayah" orang tuanya tidak terkejut
"Maksudnya?"
"Memang kau berbeda dan kami tidak mengatakan hal ini padamu" Luna mengerti."Aku tidak bisa, dia tidak bersalah"
"Aku sudah membayar" pria muda itu murka dengan keputusan Keanu
"Aku sudah mengembalikan uang anda"
"Baik, aku akan mengutus yang lain"
"Aku tidak akan tinggal diam, dua nyawa satu tubuh aku akan melindunginya" Keanu bangkit dan pergi.
Luna lelah ia baru pulang ia sudah bekerja di tempat baru meskipun hanya seorang pelayan ia menikmatinya, ia heran ramai orang dirumahnya hingga seorang tetangga melihatnya dan menahannya
"Jangan masuk, nak"
"Aku harus masuk, apa yang terjadi?"
Paramedis membawa tempat tidur dorong selimut yang menutup berubah merah saat itulah Luna tahu itu mayat orang tua dan adiknya, hingga terakhir yang ia lihat tangan adiknya terlihat dari kain penutup mayat.