Suara Jay memanggilnya lembut
"Baby koala ayo bangun"
"Nanti Daddy"
"Kita ada janji dengan dokter hari ini"
"Besok aja Daddy, aku lemas, ousing dan mual Daddy"
"Duh baby koala Daddy, nanti pulangnya nanti kita beli apa saja yang baby koala mau"Oleg menyingkap sedikit selimutnya
"Janji, Daddy?"
"Ya janji, ayo"
"Gendong mandiin" Jay terkekeh menggendongnya ala koala alasan Oleg dipanggil baby koala
"Daddy turun" Begitu turun Oleg memuntahkan cairan yang banyak membuatnya lemas
"Baby" Jay mengusap punggung Oleg, ya ia sedang hamil sebulan tepatnya.Bahkan saat dirumah sakit Oleg masih digendong ala koala oleh Jay yang liat cuma bisa jerit jerit dalam hati dan menahan hidung, Jay menunggu diluar Oleg tampak tak berdaya
"Aku mau kalian memberinya sesuatu ia terus merasa mual dan muntah sejak masuk sebulan bahkan ia kadang seharian hanya berbaring ditempat tidur"
"Tuan Jay saya akan meresepkan vitamin ini akan sedikit mengurangi rasa mual"
"Baguslah" Jay sedikit lega.Jay berjalan dengan Oleg yang menempel bagai koala digendongannya yang lihat jejeritan dalam hati
"Daddy turun" ia memelas memandang Jay kan jadi emes Jay mengecupnya pelan lalu menurunkannya di almari penuh boneka"Daddy mau dua duanya"
"Ya tuhan bisa khilaf lama lama, sabar sabar" ujar nya dalam hati
"Daddy ish kok melamun sih?"
"Iya iya sekalian satu deretan almari bakal Daddy belikan"
"Dua aja Daddy, kalau semua mau di letakkan dimana"
Sebenarnya Oleg mempunya banyak boneka dirumah bahkan ada yang seukuran Jay, itu boneka teddy bear limited edition kesayangan Oleg.