Chris berlari tergopoh gopoh wajahnya sangat panik dan beberapa kali ia menyenggol orang dilorong rumah aakit yang memang agak ramai hingga berhenti disalah satu ruang perawatan dengan nafas yang terengah engah, perlahan ia membuka pintu itu dan masuk menutup pintu perlahan duduk dikursi dekat tempa tidur ia mendengar nafas sosok terpejam itu jelas suasana kamar sunyi hanya ada suara mesin.
Ia menggengam tangannya enggan melepaskannya sosok itu miliknya hanya miliknya tidak akan pernah ia lepaskan lagi, tangan lain menyentuk perut rata itu dan ia tersenyum
"Jangan nakal didalam sana cukup ayah yang sudah menyakiti daddy" Chris tersenyum miris ya ia sudah melukai hati yang dulu takut takut memandangnya namun sekarang memandangnya dingin dan sinis.Tom membuka matanya ia menoleh melihat Chris yang sedang terduduk melamun menungguinya ia sangat tampan tidak ada wajah dingin ia melihat kelembutan diwajah tampan Chris
"Apa yang kau lakukan disini?"
"Tom?" Chris memegang tangannya namun Tom menariknya tapi sia sia
"Bagaimana aku bisa dirumah sakit?"
"Kau tidak ingat?"
"Terakhir perasaan aku sedang di kafe bersama Bobby dimana Bobby"
"Bobby dirumahku, dia baik baik saja"
"Apa sebenarnya yang terjadi"
"Aku tidak tahu tapi kata mereka kau pingsan di kafe" wajah Tom merah itu peristiwa memalukan pastikan ia tidak akan pernah kembali kesana
"Aku mau pulang"
"Aku akan tanyakan pada dokter apa kau boleh pulang atau tidak"
"Hmm" Tom hanya bergumam memijit pelipisnya."Ini...ini menuju kerumahmu" Tom menolehnya
"Ya aku tahu"
"Aku mau pulang ke....."
"Tom aku tidak mau terjadi sesuatu dengan mu dan anakku" Tom mengalah.Chris mendekati Tom yang sarapan di balkon sambil mengerjakan novelnya hingga Chris menutup laptopnya
"Yak apa yang kau lakukan" Tom memandangnya marah
"Ayo masuk cuaca makin dingin, tidak baik untuk kalian berdua" Tom baru sadar cuaca mendung
"Mendung, sepertinya mau badai"
"Sepertinya begitu kau masuklah dulu aku akan membawakan ini semua untukmu"
"Hmmm terima kasih" Tom masuk kedalam disusul Chris.
Badai memang datang membuat Tom memutuskan untuk tidur sebentar ia semakin mudah lelah akhir akhir ini.Tom hampir terperanjat melihat Chris ia belum bersiap kekantor
"Kau tidak bekerja?"
"Kemarilah" Tom dan Chris mencengkram pergelangan tangan Tom hingga ia mendekat karean tertarik dan berakhir dipangkuan Chris
"Aku tahu kau mencintaiku, Tom" Tom hendak bangkit namun tertahan ia memeluk Tom sangat erat
"Aku juga mencintaimu, Tom" Tom masih terdiam memandang kearah lain
"Katakan padaku, apa yang harus aku lakukan memperbaiki semuanya" Tom memandangnya
"Tidak ada, aku lapar" Tom bangkit dan pergi turun kedapur memasak sarapan untuknya dan Chris.
Ia terngiang ngiang ucapan Chris pikirannya kemana mana ia bahkan tidak punya ide untuk novelnya, ia tidak berhenti ngunyah cemilan dengan mata ke televisi hingga pintu terbuka dan Chris mengambil toples dari pelukan Tom
"No Tom" Tom memutar matanya malas ia babgkit mematikan tv dan pergi kekamarnya Chris hanya menggeleng."Ini sudah tengah malam dimana Chris?" Ia berpikiran tidak tidak ia ingat saat Chris pulang terlambat dan membawa dua orang wanita berpakaian minim kemudian terdengar pintu dibuka Tom bergegas keluar hatinya lega itu Chris ia terlihat sangat lelah
"Tom, kau belum tidur"
"Eh anu aku masih mengerjakan novelku" Tom gengsi
"Tidak baik tidur larut Tom" Chris berlalu setelah berkata begitu hati Tom merasa Chris sedang ada masalah tapi lagi lagi gengsinya menahan."Chris" Chris menoleh ada pantulan Tom dicermin
"Tom, apa sarapan sudah siap aku akan segera turun"
"Uh bukan itu" Chris menghampirinya
"Jadi ada apa, Tom?"
"Aku ingin bicara"
"Ayo kita bicara sambil sarapan" Tom mengekor dari belakang.
"Jadi ada apa?" Chris memandangnya
"Aku merasa ini terasa asing" Chris menyesap kopinya tenang
"Bukan aku yang membuatnya Tom, Kau faham maksudku" Tom menunduk memainkan jarinya dipegangan cangkir
"Maafkan aku"
"Tidak sepenuhnya salahmu, Tom....baiklah aku penuhi keinginanmu" Tom terkejut ia tahu mengarah kemana pembicaraan mereka
"Chris?!"
"Aku memikirkannya seharian kemarin, baiklah aku yang mengurus berkasnya kau tinggal tanda tangani saja tentang anak kita aku akan tetap bertanggung jawab" Tom yang tidakbpernah menangis hari ini hatinya hancur dan air matanya luruh Chris terkejut ia bangkit dan menghampiri Tom memeluknya Yom membatu tidak membalas pelukan Chris.Chria memandangi Tom yang masih belum sadar Chris hanya mengangguk saat dokter pribadinya pamit ia segera menghampiri Tom duduk dipinggir tempat tidur membelai wajah itu dengan jarinya pelan, Tom jatuh tidak sadarkan diri dipelukannya tadi pagi.
Chris menoleh ada gerakan kecil menandakan Tom akan segera sadar
"Apa yang terjadi?" Chris merasa heran ia ingin bangkit namundi tahan oleh Chris
"Kau jatuh tidak sadar...." Tom menampar wajah Chris
"Aku membencimu, aku mengajakmu bicara karena aku pikir akan melupakan masalah kita mengingat katamu yang ingin memperbaikinya ternyata aku salah"
"Tom aku pikir kau ingin...."
"Tidak, ya aku memang mencintaimu kau puas? Siapkan berkasnya aku...." Chris segera memeluknya Tom berusaha mendorong memukuli dadanya
"Maafkan aku Tom kumohon" Tom meremas baju Chris memangis dipelukannya
"Jangan jauhkan aku darimu rasanya ada yang kurang dihidupku karena itu aku kembali" Tom bicara dengan suara bergetar Chris menciumi pucuk kepalanya berkali kali
"Ya aku berjanji, maafkan aku sudah salah sangka padamu" Tom mengangguk memeluk pinggang Chris.End