Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Beberapa bersorak dan ada pula yang berteriak ngeri hingga seseorang datang menghentikan perkelahian itu pria itu langsung memeluk dan mengangkatnya menjauh dari sosok yang sudah terkulai tak berdaya serta kerumunan "Sudah cukup kawan, kau bisa membunuhnya.... apapun alasannya jangan menjadi pembunuh" sosok yang lebih kecil darinya masih nafas memburu dan amarah "Dia pantas dibunuh dan aku tak perduli resikonya" dia berontak hingga gerakannya terhenti karena pria itu menariknya semakin jauh dan mendorongnya masuk kemobil "Hey kau penculik ya?" Pria itu terkekeh "Emang gue ada tampang penculik" "Yaaa tidak sih" "Gua Jake" pria itu menyorkan tangannya dan disambut sosok yang lebih kecil "Jay".
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Boleh tahu alasan mu memukul nya hingga babak belur?" Kay tersedak dan buru buru menghabiskan minumannya "Aku harus pergi, ada urusan mendadak dan terima kasih atas semuanya "Ok hati hati dan jangan berkelahi lagi" Jay hanya mengangguk dan langsung ngacir "Gue akan cari tahu" ujar Jake pelan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jay mendengus kesal pagi pagi sudah ada yang mengetuk dan membuka pintu yang diketuk tanpa ampun hingga ia terkejut "Tuan Jay" dua pria berseragam polisi berdiri dipintu "Eh ada apa ini" "Apakah anda berkelahi dengan pria ini" salah satu polisi menunjukkan foto "Ya benar, jadi kalian ingin menangkapku?" "Tidak tuan Jay, tapi hanya ingin bertanya terkait kematiannya" Jay tercekat "Dia mati?" Jay kaget setengah mati.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
