51.Drop

5.7K 654 233
                                    

Selamat Membaca

Alvino duduk di dimobil Dafka dengan lesu.Ia masih memikirkan Daniel sebenarnya. Awalnya ia pikir hubungan kakak galaknya dengan orang tua nya baik baik saja tapi ternyata sangat buruk. Padahal ia tak tau masalah nya, yang ia dengan hanya tentang calon adik. Ia tak paham maksudnya.

"Rafka udah pulang tapi gue udah bilang lo ikut ke kampus gue dari tadi pagi" Ucap Dafka tiba tiba. Dafka menoleh menatap heran adiknya yang malah melamun.

"Woyy Cil ketempelan lo" Cibir Dafka kencang penasaran dengan Alvino. Matanya fokus melihat ke jalan agar tak menabrak dan berakhir istri istrinya jadi janda muda.

Alvino menoleh ke arah Dafka dengan wajah kesal nya. "Iya ketempelan kucing tadi" Jawabnya asal.

"Wihh kok lo nggak meong meong sih" Tanya Dafka jahil.

"Sekarang kucing nya nempel ke lo kak buktinya lo malah ngomong meong kayak kucing" Balas Alvino tak mau kalah.

Dafka berdecak kesal "Gue lagi nyontohin bocah"

"Tapi kek nya lo lebih pantes deh kak jadi kucing" Ucap Alvino enteng.

"Ehh atau lo jadi kucing aja nanti biar gue yang pelihara lo kak" Lanjut nya.

"Setan lo Al gue tampol juga lo al". Dafka bergidik ngeri membayangkan nya Alfa yang kelinci saja bisa mati di tangan adik nya apalagi dia.

Kadang Dafka tak habis pikir dengan kelakuan adiknya. Jika dengan Daniel dan Rafka saja sangat menurut dan manis namun begitu dengan nya akan berubah jadi setan. Ia kan ingin sekali sekali menyuruh nyuruh adik setan nya itu.Tau begini ia tukar saja adiknya dengan adik teman nya.

"Sini kak tampol tapi kalo nanti lo nabrak terus mati arwah lo jangan ikut gue jadi arwah selamat datang aja disini" Balas Alvino sambil menjulurkan lidahnya mengejek.

Dafka mengelus dada nya. "Sabar ya Daf nanti kita cari toko hewan buat tuker tambah" Gumamnya.

"Lah lo mau pindah kesana kak?? " Alvino bertanya jahil sambil menatap Dafka yang memasang wajah kesal nya.

Dalam hati Dafka mengucap sabar berkali kali agar tak khilaf dan menukar adiknya dengan sepatu yang ia inginkan.Kadang ia heran juga mama nya dulu mengidam apa saat hamil Alvino.

🍰

🍰


Alvino langsung berlari memasuki Mansion mereka setelah seorang penjaga membukakan pintu untuknya. Tak peduli dengan beberapa penjaga yang tampak menunduk hormat menyambutnya.

"GEGE!! " Teriak Alvino heboh matanya menangkap keberadaan Rafka yang tampak duduk di ruang keluarga dengan laptop di pangkuan nya.

Rafka menoleh dan berdiri ia menatap tajam Alvino yang barusan berteriak. Sepertinya adik kesayangan nya itu lupa sesuatu.

"Alvino lupa peraturan dari gege?? " Tanya Rafka tegas. Netra nya menatap datar Alvino yang kini berada di hadapan nya.

Alvino mengernyit tak paham lalu ia reflek memukul pelan mulutnya saat sadar di mana salahnya. "Maaf Alvino teriak adek lupa ge" Ucap nya lirih.

"Udah berapa kali sih gege kasih tau jangan teriak nanti tenggorokan kamu sakit dek" Ucap Rafka tajam. Ia sebenarnya hanya tak ingin adiknya sakit dan berakhir rewel karena tak bisa tidur.

Sweet Story (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang