19.Kantor Abang

5.8K 603 114
                                    

Selamat Membaca

Rafka masih sibuk menenangkan adiknya yang rewel sejak tadi. Tak tau kenapa hari ini mereka sibuk sekali padahal ini akhir pekan.


Ia ada kelas tambahan hari ini kakaknya juga ada kelas tapi tak lama katanya jadi kakaknya bilang agar Alvino ikut Dafka saja biar nanti ia bisa menjemput bungsu kesayangan mereka itu di sana.

Rafka tak terbiasa meninggalkan Alvino tanpa pengawasan sedikit pun dari mereka padahal sudah banyak maid dan pengawal disini.Tapi terkadang anak itu tak masalah jika memang mereka bertiga benar benar sibuk.

Tapi ia tak yakin apalagi adik nya ini aktif sekali, Ia tak ingin terjadi hal buruk pada adiknya itu sungguh.

"Adek ikut kakak ke kampus kakak aja ya gege nggak bisa jagain adek nanti kalo ikut gege" Bujuk Rafka
.

Alvino menggeleng dan tetap mendusal pada dada bidang gege nya Ia tak ingin sendirian sungguh.
"E-Enggak adek mau nya sama gege hikss... " Isak anak itu.

Alvino jika sudah ingin sesuatu pasti harus di turuti jika tidak pasti akan menangis seperti ini, Ia tak tega melihat kesayangannya menangis sungguh. Alvino bisa demam jika terlalu lama menangis.


"Adek sttt gege janji nggak lama kok nanti kalo gege selesai kelas gege bakal jemput adek di kampus kakak ya" Kata rafka sekali lagi tapi tetap saja anak itu menggeleng bahkan tangisnya juga semakin keras.


"Sstt adek diem sayang jangan nangis ya ssstt" Rafka mengusap punggung bergetar. Alvino bahkan makin memeluk nya erat. Padahal ia harus segera berangkat.

"Gimana Raf?? " tanya dafka yang baru masuk ke kamar adik bungsunya itu.

Rafka yang mendengar itu menggeleng pelan membuat Dafka ikut duduk di samping kedua adiknya. Tangannya ikut mengusap rambut adik bungsunya.

Tak biasanya memang anak setan ini rewel biasanya juga tidak masalah di rumah sendirian.


"Anak setan biasanya juga di mansion sendiri nggak papa kok "Ejek Dafka pada Alvino.


Alvino yang di ejek itu meraung marah ia memang ingin ikut gege nya saja biar bisa ketemu kakak galak nya.


Rafka yang mendengar itu melotot kesal pada kakak lucnut nya itu.


" Ehh nggak kok adek kan anak baik ya"Kata Dafka terbata padahal dalam ia sudah menahan mual mengatakan kalimat tadi.

"Sst sayang nya gege mau apa nanti kalo jemput kamu gege beliin kok ya nurut ya sama kita" Kata rafka lembut. Tapi nihil anak itu masih sibuk mendekap gege nya tak ingin di tinggal.

"Ayo deh Al nanti gue beliin mie ayam kesukaan lo seporsi" Dafka kembali berucap membuat rafka kesal sumpah.


"Kak nggak ada kata mie ya dalam kata aku" Tegas Rafka.Dafka cengengesan ia lupa rafka itu paling anti dengan mie sebenarnya.

Sweet Story (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang