Selamat Membaca
"Takut....nggak suka..." Cicit Alvino pelan netra bulat nya tak mau sedikit pun menatap balik ke arah Rafka yang menatap sendu Alvino.
"Sstt nggak boleh gitu prince kan dia gege kamu, dia kangen loh sama kamu" Daniel mengusap lembut surai kelam milik kesayangan nya. Ia memang benci dengan Rafka tapi bukan berarti ia ingin mengajarkan kebencian pada adik manis nya ini.
Rafka menghembuskan nafasnya lelah. Ia ingin sekali menubruk kan tubuh nya pada tubuh gembul Alvino. Jika tak ingat adiknya sedang ketakutan pasti ia sudah dari tadi memeluknya. Tapi ia sadar ia tak boleh egois kali ini. Semua ini juga terjadi karenanya kan. Jadi ia juga harus mau menebus akibat dari semua kebodohan nya.
Daniel tak henti mengusap punggung tangan Alvino yang ia genggam. "Prince nggak boleh gitu lagi ya kasian gege nya sedih loh"
Alvino menggigit bibirnya masih menundukkan kepala nya dalam. Dalam hati tak berhenti menyalahkan dirinya sendiri. Gege nya sedih dan itu karena nya. Sungguh ia benci sekali dengan dirinya yang seperti ini. Padahal ia ingin sekali ia memeluk erat gege nya dan memenangkan gege nya. Tapi kenapa ia bisa selemah ini.
Gege nya tak salah ia tau itu. Ia yang salah sudah nakal hingga membuat gege nya marah. Jadi tak salah gege nya menghukum nya. Padahal selama ini gege nya yang selalu sabar membesarkan nya dan merawat nya.
"Ayo liat gege nya sekali aja ya" Bujuk Daniel pelan. Ia tak ingin adik nya terus seperti ini jujur ia tak suka adiknya menjadi pendiam seperti ini.
Alvino mencoba menetralkan detak jantung nya yang mulai tak beraturan. Ia mendongakkan kepalanya pelan mencoba menatap netra tajam yang biasanya penuh dengan kelembutan itu. Perlahan tapi pasti kedua pasang netra yang sama sama saling merindukan itu bertemu.
Srett...
Grepp....
Alvino memeluk erat Daniel menyembunyikan wajahnya ke leher Daniel. Ia tak bisa bahkan ia baru menatap gege nya pelan tubuhnya sudah bergetar hebat. Padahal ia tadi tak merasakan apapun saat baru sadar tapi kenapa sekarang ia bisa seperti ini.
"Takut... hiksss kakak.... " Alvino terisak pelan pada akhirnya.
Daniel memeluk balik tubuh Alvino tangannya mengusap lembut punggung rapuh Alvino memberikan ketenangan. "Sstt kenapa prince"
"Maafin gege sayang" Rafka bergumam pelan nyaris tak terdengar.
Dadanya sesak bukan main, setakut itu adiknya padanya. Tak pernah terbayangkan adiknya akan menjauhi nya seperti ini. Adiknya memang kembali tapi kenapa harus seperti ini. Ini bahkan lebih menyakitkan dari apa yang ia pikirkan. Lalu apakah semua akan tetap sama seperti dulu??
"Gue mau keluar bentar" Tanpa menunggu balasan dari ketiganya ia memilih berlalu meniggalkan suara isakan Alvino yang kian tak terdengar di rungu nya. Ia paham posisinya kini.
🍭
🍭
Rafka menghembuskan asap nikotin nya ke udara. Mengabaikan beberapa pasang mata yang menatapnya penuh kagum. Ia tak peduli karena nyatanya kini semua atensi nya telah di ambil oleh adik semata wayang nya. Adik kecil yang selalu jadi prioritas nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Story (End)
Teen FictionNamanya Alvino anak bandel dengan segala kenakalannya dalam menghadapi ketiga kakak nya yang sifatnya saling bertolak belakang. Sagara si tempramen dan keras kepala. Dafka si tenang dan super jahil pada adiknya. Rafka si posesif dan penyayang. I...