69.Alvino Nakal Ge...

3.6K 637 434
                                    

Selamat Membaca



Tokk... Tokkk... Tokkk...

Daniel mengerjabkan netra nya malas saat di rasa mendengar suara gedoran dari pintu apartemen nya. Ingin sekali ia menghajar orang yang berani mengganggu tidurnya ini.Ia menoleh ke sebelah nya dapat dilihat adiknya masih terlelap dengan begitu pulas.

"Prince capek ya" Daniel mengusap pipi gembil Alvino.


Tokk....Tokk....Tokkk.....

Daniel menggeram kesal"Shit nggak punya kerjaan ya tuh orang" Kesalnya.

Ia turun dari ranjang nya sepelan mungkin tak ingin mengganggu tidur prince nya. Langkanya membawanya keluar menuju pintu apartemen nya. Umpatan kesal berkali kali ia ucapan saat gedoran itu tak berhenti.


Cklek.....

"Breng..... "

"Di mana Alvino?? " Potong orang itu dengan nada menyebalkannya.

Daniel memincing tajam saat melihat orang yang membuat keributan. Tau begini ia tak akan membuka pintu nya.

"Ngapain lo kesini?? " Tanya Daniel ketus.

Rafka menatap tajam Daniel tangannya mengepal penuh amarah. Terlihat rahang nya mengeras seperti menata amarahnya.

"Gue tanya di mana Alvino?? " Ulang Rafka.

Daniel memutar bola mata nya malas ia paling tak suka berhadapan dengan orang paling sok benar seperti manusia di hadapannya. Merasa paling tersakiti padahal manusia itu juga sebab dari semua sikap Alvino yang seperti ini.

"Adek gue tidur" Jawab Daniel penuh penekanan di setiap perkataan nya.

"Suruh dia keluar adek lo itu udah lancang keluar dari rumah tanpa ijin"

Daniel terkekeh sinis"So kenapa?? dia adek gue kan?? jadi terserah dong dia mau kemana ga ada urusannya sama lo" Sindirnya telak.

"Tapi dia masih keluarga gue jadi itu urusan gue"

"Keluarga?? " Daniel tersenyum sinis"Ada ya keluarga yang tega nyakitin keluarga nya sendiri?? Lo ngelawak atau gimana sih?? jangan bikin gue ketawa deh "

Nafas Rafka memburu sebisa mungkin menahan emosinya apalagi di tempat umum seperti ini. Ia tak ingin terpancing.

"Terserah gue mau lakuin apa sama dia apa urusan nya sama lo" Rafka menatap penuh amarah Daniel.

Daniel tersenyum kalem. "Dia kan adek gue jadi urusannya sama gue lah jadi jangan harap lo bisa sentuh dia seinci pun selama ada gue"

"Jadi mending sekarang lo pergi atau gue panggil security buat ngusir orang nggak punya etika kayak lo"Lanjut nya.

Daniel tak ingin ambil pusing terlalu malas juga berhadapan dengan manusia egois yang ingin menang nya sendiri. Lagipula ia lelah dan ingin kembali tidur di temani adiknya tentu saja.

Sweet Story (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang