15.Kakak Marah

6.6K 647 120
                                    

Selamat Membaca

Suasana minggu sore ini masih gerimis dan tentunya dingin.
Rafka sibuk mengusap punggung adikknya yang sedang ada dipangkuan nya.Jari mungil adikknya itu asik bermain kancing baju kemejanya.Ditubuhnya tersampir selimut tebal miliknya.

"Dek gege nggak pulang dulu ya besok gege ada lomba di luar kota gapapa kan?? " Tanya Rafka pelan.Karena ia tau adikknya ini manja dan dia yang paling dekat dengannya.

Mata Alvino membola lalu bagaimana nasibnya nanti??Ia tak mau jadi kelinci panggang nanti.

"Tapi ge nanti adek sama siapa" Rajuk anak itu.

Rafka diam benarkan adikknya ini susah di tinggal."Kan ada kak Dafka terus bang sagara juga nanti malem pulang kok jadi adek ada temennya"Bujuk nya.

Bukan tak ingin menemani adikknya tapi ini pertandingan taekwondo penting baginya.Tak mungkin ia absen ia juga tak mungkin mengajak alvino karena pasti anak itu akan rewel.

"Nggak mau ge~maunya sama gege" Lirihnya.

"Adek dengerin gege ya adek kan anak pinter nggak boleh nakal ya dirumah aja" Bujuk rafka lagi. Alvino kesal padahal besok ia ingin diantar kesekolah oleh gege nya.

"Dek nggak lama kok cuma 2 hari gege janji" Rafka belum menyerah ia ingin sebenarnya di rumah bersama adikknya tapi pilihan kali ini begitu sulit ia harus bisa profesional.

Alvino mengangguk pelan mungkin kali ini ia tak boleh egois kan. Kelingking nya ia sodorkan ke hadapan gege nya membuat rafka mengernyit tak paham.

"Ih pinky promise ge" Kesal alvino.
Rafka terkekeh lalu menautkan kelingkingnya ke kelingking yang lebih kecil darinya itu.

"Kalau gege boong gege harus beliin adek mie ayam pokoknya! " Paksa Alvino.

Seketika tangan Rafka menarik gemas hidung mungil adikknya. Enak saja minta mie ayam kalau hp atau lainnya ia tak masalah.

"Nakalnyaaaa" Gemas rafka.

"GEGE!! "

◾◾◾◾◾

Alvino menuruni tangga dengan malas padahal sudah ada lift tapi ia suka lewat tangga. Pengawal yang berjaga hanya menunduk saat tuan kecil mereka datang.

Kepala anak itu menoleh ke sekeliling mansion yang sepi itu. Gege nya sudah berangkat tadi pagi mungkin dan makhluk lainnya entahlah.

Ia baru akan menduduk an bokongnya ke sofa saat kepalanya di tepuk pelan dari belakang si pelaku sendiri hanya menyengir melihat wajah kesal Alvino.

"Kakak!!! " Kesal Alvino

"Apa?? " Tanya Dafka santai.

Alvino memutar bola matanya kesal malas berdebat ini masih pagi sebenarnya. "Bodo" Ketus nya.

Dafka tersenyum lalu memilih duduk di samping adikknya itu. Alvino masih kesal sebenarnya karena di tinggal gege nya itu. Mana dia di larang sekolah gege nya lagi. Alasannya karena semalam tubuhnya hangat padahal ia tidak apa apa. Terlalu berlebihan memang gege nya itu.

"Kak lo kapan pergi" Tanya Alvino.

"Sialan lo Al, lo ngusir kakak lo" Kesal Dafka ya kali ia pergi dari mansion nya sendiri kan.

"Ya kali aja lo pengen jadi gelandangan kak"

"Adek nggak ada akhlak lo Al" Geram Dafka."Ya ka... "

"Abang berangkat" Potong sagara yang baru saja keluar dari lift diikuti bastian di belakangnya.

Alvino heran dengan makhluk itu karena suka tiba tiba muncul berbakat sekali jadi bapak nya setan.

Sweet Story (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang