Selamat Membaca
Daniel menurunkan Alvino ke ranjang nya dengan hati hati. Tak lupa menyelimuti adik manis nya itu sebatas dada agar cepat tertidur dan ia bisa berbicara dengan Sagara tentu saja. Alvino sendiri hanya menatap lekat ke arah Daniel netra bulat nya berkaca kaca seperti ingin menangis.
"Kenapa prince?? " Daniel merebahkan dirinya di sebelah Alvino. Duduk bersandar kepala ranjang dengan satu tangan yang sibuk mengusap usap surai lembut Alvino.
Alvino menggeleng pelan mengeratkan tangannya ke selimut di dada nya. "Mau kak Niel jangan tinggalin prince" Gumam nya lirih.
"Iya kakak nggak kemana mana kok prince jangan takut ya" Bujuk Daniel.
Ia tak tega jika Alvino menangis karena ia tinggal turun. Lagipula adiknya kini lebih manja dan rewel dari biasanya jadi ia tak punya pilihan lain selain bersabar untuk menghadapi pangeran kecil nya itu.
"Prince sekarang bobok siang ya biar nggak capek" Daniel mengecupi pelipis Alvino, memberinya afeksi nyaman agar bocah nya segera lelap.
"Nanti kakak ninggalin prince, prince takut ditinggal sendirian... " Rengek Alvino.
"Enggak prince, kan kakak disini nemenin kamu bobok, jangan rewel ya prince anak baik kan" Daniel tak henti mengusap surai manis nya.
"Kak.... mau mainnn" Rengek Alvino.
"Sstt jangan nakal ya prince kak capek jadi harus tidur" Daniel menepuk nepuk pelan pantat Alvino agar segera tidur.
"Kakk..... "
"Iya prince.... "
"Eungggg..... " Alvino mendengung pelan tubuhnya ia merangsek masuk ke dekapan Daniel mencari posisi nyaman.
Sebenarnya ia juga lelah dan mengantuk tapi karena melihat abang nya tadi seketika kantuk nya menghilang dan putaran memori buruk itu kembali begitu saja.
Daniel tersenyum lega "Ssstt iya bobok ya jangan nakal.... "
Tangan besar nya beralih mengusap surai Alvino penuh sayang, menyalurkan afeksi sebagai seorang kakak yang ingin ia lakukan sejak dulu. Sayang nya Tuhan memilih memanggil adiknya dulu tanpa ia sempat melihatnya. Terdengar tak adil bukan?? tapi mungkin adiknya itu tak pantas merasakan betapa munafiknya manusia yang ada di bumi ini.
Dan Tuhan juga punya rencana lebih indah dari itu. Nyatanya Tuhan memilih mempertemukan nya dengan sosok adik manis yang penuh dengan kenakalan nya itu. Memberinya kesempatan menjadi seorang kakak untuk bocah menggemaskan ini, kakak yang bertugas menjaga adik nya seperti sosok kakak lain di luar sana. Dan ia akan dengan senang hati melakukan sebaik mungkin.
"Kak...... " Gumam Alvino begitu lirih bahkan netra bulat nya sudah mulai menutup rapat.
"Iya prince kakak disini" Jawab Daniel penuh perhatian.
Tak butuh waktu lama Alvino benar benar terlelap dalam tidur nya. Masih dengan tangan kecil nya yang memeluk erat perut Daniel. Daniel yang melihat nya tersenyum tipis. Adiknya ini jika sudah terlalu lelah akan mudah tertidur memang, bersyukur lah karena ia jadi bisa berbicara dengan Sagara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Story (End)
Teen FictionNamanya Alvino anak bandel dengan segala kenakalannya dalam menghadapi ketiga kakak nya yang sifatnya saling bertolak belakang. Sagara si tempramen dan keras kepala. Dafka si tenang dan super jahil pada adiknya. Rafka si posesif dan penyayang. I...