Selamat Membaca
"KALIAN BODOH!!" Bentak Rafka pada semua pengawalnya. Adiknya belum ketemu dan ini bahkan sudah pukul 6 sore. Entah berada di mana sekarang. Rafka takut terjadi sesuatu yang buruk pada adiknya. Ponsel adiknya juga tidak aktif.
Apa adiknya sudah makan?? apa adiknya mencarinya?? apa adiknya baik baik saja??
"Udah Raf lo tenang dulu percaya adek baik baik aja kok" Bujuk Dafka. Takut jika Rafka kelepasan.
Walaupun sesungguhnya ia tak kalah panik dengan adiknya. Ia hanya berharap semoga adiknya bersama kudaniel jadi ia bisa tenang
Tau begitu ia meminta nomer nya saja waktu itu sialan memang. Pikir Dafka.
"Gimana gue bisa tenang kalo nggak ada kabar apapun dari adek kita kak" Kata Rafka gusar.
"Kita berdoa Raf lo marah juga percuma"
"Gue... "
Cklek...
Pintu utama mansion terbuka menampilkan Sagara yang berjalan santai dengan seseorang di gendongan nya. Pengawal yang tadi berkumpul langsung menunduk.
"Tuan... "Sapa mereka serentak.
"Hm"
Rafka awalnya tak peduli namun netra nya melebar saat melihat sesorang di gendongan Sagara yang familiar.Ia langsung mendekat dan benar saja anak di gendongan Sagara itu adik manis nya yang tertidur.
"Adek" Kata Rafka lega. Bersyukur adik nya ketemu namum ia curiga bagaimana adiknya bisa bersama abangnya.
"Abang adek kenapa?? " Tanya Rafka langsung. Ia masih marah dengan kelakuan abangnya pada Alvino saat itu.
Sagara yang ditanyai seperti itu mengernyit heran. Memang ia melakukan apa?? Apa ada larangan ia menggendong bungsu mereka??
Yang ada ia yang kesulitan karena gara gara menggendong Alvino yang bobotnya tak kira kira ia jadi encok seperti nya.
"Si rafka kasih makan adek apaan sih bisa gendut kayak gini" Batin Sagara.
"Abang cuma gendong Alvino emang salah ya?? " tanya Sagara ketus.
"Aku nggak percaya pasti abang ngelakuin sesuatu sama adek kan" Tuduh Rafka tak percaya.
"Iya gue abis ngasih makan kelinci obesitas lo" Batin Sagara
"Nggak" Jawab Sagara pada akhirnya. Lelah juga menggendong adik nya ini.
"Raf udah lah" Dafka menepuk pundak Rafka pelan. Berusaha menenangkan Rafka yang tampak mudah emosi.
"Biar aku aja yang bawa adek" Kata Rafka singkat. Dengan cepat ia langsung membawa tubuh adiknya ke dalam gendongan koala nya.
Alvino yang di perlakukan seperti itu melenguh pelan. Rafka yang peka langsung mengusap usap punggung adik manisnya perlahan.
"Ssstt adek" Gumam Rafka.
Mendengar gumam an Rafka Alvino kini lebih tenang dan malah menyamakan posisi nya di gendongan Rafka. Rafka tersenyum lega.
"Aku ke kamar adek dulu" Pamit Rafka yang langsung memasuki lift guna menuju kamar Alvino tanpa menunggu jawaban kedua nya.
Sagara dan Dafka yang di pamit diam. Tapi tak lama Sagara juga meninggal kan Dafka yang kini melongo sendirian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Story (End)
Dla nastolatkówNamanya Alvino anak bandel dengan segala kenakalannya dalam menghadapi ketiga kakak nya yang sifatnya saling bertolak belakang. Sagara si tempramen dan keras kepala. Dafka si tenang dan super jahil pada adiknya. Rafka si posesif dan penyayang. I...